Sangat penting untuk anak dan orang tua saling terbuka satu sama lain. Karena di era seperti saat ini, banyak ditemukan anak yang lebih asyik dengan gawainya daripada mengobrol dengan orang tua, atau bahkan sebaliknya.
Tentu ada alasan mengapa anak kurang suka bercerita kepada orang tua, terutama ibunya. Bisa jadi hal tersebut karena mereka canggung untuk memulai, mengingat tidak terbiasa untuk sering mengobrol.
Padahal menceritakan apa yang dirasakan pada orang terdekat akan membantu membuat perasaan menjadi lebih lega. Sebagai orang tua pun tentu akan dengan senang hati mendengarnya.
Maka dari itu, sebagai orang tua Anda arus bisa menguatkan suasana komunikasi yang efektif pada anak setiap saat, seperti yang dikutip dari laman Time.
1. Bangun suasana obrolan yang mendukung
Jangan buat suasana yang canggung antara orang tua dan anak. Ciptakan suasana yang mengasyikkan. Anda bisa mengajaknya mengobrol pada saat sarapan pagi atau saat mengantar sekolah. Hal seperti itu akan membuat anak merasa lebih terbiasa.
2. Jadi pribadi yang selalu dibutuhkan oleh anak
Saat anak bercerita, sebisa mungkin untuk menanggapinya. Jangan berlebihan, namun jangan pula terlalu datar. Anda perlu memahami apa yang dirasakan anak. Temani dirinya untuk bersedih sambal meluapkan emosinya.
3. Bimbing anak agar mau menceritakan masalahnya
Pastikan anak tahu bahwa Anda akan selalu ada untuknya, apapun situasinya. Saat anak percaya hal tersebut, bimbing anak untuk tidak memendam masalahnya sendiri, karena lebih baik untuk diceritakan.
4. Jangan hanya anak, orang tua juga harus berbagi cerita
Kunci penting dari hubungan yang baik adalah komunikasi yang sempurna. Jangan hanya meminta anak bercerita, namun Anda juga perlu melakukan sebaliknya. Saat malam hari sebelum tidur, Anda bisa mengobrol dengan anak. apa saja yang telah dilakukan seharian, bagaimana Anda menjalani hari Anda. Dengan demikian, anak juga akan merasa Anda lebih terbuka dengannya.
5. Berikan nasihat
Nasihat itu perlu, walaupun anak sudah beranjak besar. Beri nasihat setelah anak bercerita, tanggapi ceritanya. Kemudian diskusikan apa yang akan dilakukan setelahnya. Biarkan anak memilih, Anda hanya perlu membimbingnya. Setidaknya, ia tahu bahwa orang tuanya selalu ada untuknya.
(AA)