Cara Mengajarkan Anak Tentang Uang

Mengajarkan anak tentang uang merupakan hal yang dapat dilakukan orang tua, bila perlu sedini mungkin. Dalam masalah uang, ketidaktahuan bukanlah kebahagiaan, dan apa yang tidak Anda ketahui dapat menyakitkan Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mendapat manfaat dari belajar tentang cara kerja uang, dimulai pada usia yang sangat muda, dengan beberapa sekolah juga sudah mulai meningkatkan diskusi untuk menangani masalah ini di kelas.

Bagaimana orang tua dapat mengajarkan kebijaksanaan finansial kepada anak-anak mereka sendiri dengan cara yang praktis dan akan diingat terus seumur hidupnya? Berikut ini hal-hal atau cara yang dapat Scarf Lover terapkan untuk menjelaskan anak tentang uang.

1. Jelaskan dari mana uang itu berasal

Sangat penting untuk mengajari anak Anda dari mana uang itu berasal. Saat Anda mengajari anak-anak Anda tentang uang, penting untuk mengajari mereka dari mana asalnya. Bahwa uang pada dasarnya tidak hanya datang dari dompet ibu dan ayah. Jika Anda (orang tua) bekerja, maka Anda dapat menjelaskan bahwa uang itu didapat dari kerja keras Anda, jika kasusnya seperti itu, artinya kuncinya adalah berulang kali mendemonstrasikan dan mengungkap hubungan antara pekerjaan dan uang.

2. Jelaskan tiga prinsip: memberi, menabung dan membelanjakan

Tiga prinsip mengatur keuangan ini dapat Anda terapkan kepada anak. Setelah Anda menetapkan bahwa uang berasal dari pekerjaan, Anda dapat terapkan prinsip memberi, menabung, dan membelanjakan. 

Baca juga  Cara Identifikasi dan Mengobati Suhu Tubuh Rendah pada Bayi

Memberi adalah salah satu dari tiga kategori terpenting karena Anda mengajari mereka untuk merasakan dampak membantu orang lain di usia muda. Sedangkan untuk menabung dan berbelanja, Anda dapat mendorong anak Anda untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung dan sebagian lagi untuk dibelanjakan setiap kali ada sesuatu yang ingin mereka beli. Perlu juga diingatkan kepada mereka bahwa setelah uang mereka habis dibelanjakan, maka uang itu tidak akan bisa kembali. 

Image: shepherdsfriendly.co.uk

3. Mengajarkan anak Anda secara fisik mengatur uang tunai dengan tiga celengan

Ya, anak-anak memang membutuhkan cara yang nyata untuk memahami konsep abstrak seperti menabung atau mengatur uang, jadi penting untuk tidak hanya menjelaskan ketiga prinsip uang seperti di atas, tetapi juga memberi mereka alat nyata untuk mempraktekkannya.

Dari uang saku yang Anda berikan anak Anda, Anda dapat meminta kepada mereka untuk menyisihkan uangnya melalui tiga celengan yang berbeda, yaitu untuk memberi, menabung, dan membelanjakan. Anda dapat tuliskan di masing-masing prinsip tersebut pada tiga celengan yang berbeda. Latihan ini tidak hanya membantu membuat anak percaya diri dalam hal uang, tetapi juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk melakukan percakapan yang berarti dengan anak mereka tentang pengelolaan uang.

4. Tunjangan itu baik-baik saja, tetapi jadikanlah itu berarti

Anak-anak, seperti semua manusia dalam peradaban, akan sampai pada suatu titik ketika mereka membutuhkan uang. Entah itu untuk kegiatan olahraga, karyawisata atau membelikan teman mereka hadiah. Memberi mereka tunjangan atau uang saku sama sekali tidak masalah, ini sekali lagi memperkuat pemahaman tentang cara kerja pendapatan.

Baca juga  Bahaya Penggunaan Baby Walker Pada Anak

Nicola membayar putrinya yang berusia delapan tahun untuk melakukan tugas-tugas di luar tugas sehari-hari normalnya (misalnya, dia tidak dibayar untuk membersihkan kamarnya atau membantu merawat adik laki-lakinya, yang tidak bisa dinegosiasikan). Anda juga dapat menjelaskan kepada mereka, bahwa untuk mendapatkan tunjangan itu, perlu kerja keras terlebih dahulu, misalnya selesaikan pekerjaan rumah hingga tuntas. Kemudian tunjangan tersebut juga harus jelas pemakaiannya, di sini Anda secara tidak langsun juga mengajari anak Anda sebuah tanggung jawab mengelola keuangan.

5. Anak menghabiskan semua uang mereka dan meminta lebih banyak lagi? Raih momen menjelaskan hal ini

Jika anak Anda mempunyai uang dan menghabiskan semua untuk membeli sesuatu yang mereka suka, seperti membeli mainan, dan ketika uang mereka habisa mereka akan meminta lagi pada Anda, inilah momen yang tepat untuk mengajari mereka arti penghematan uang.

Anda dapat menjelaskan bahwa uang yang mereka habiskan untuk membeli mainan adalah sudah cukup dan tidak perlu membelinya lagi. Pada dasarnya Anda secara tidak langsung Anda juga mengajari bahwa anak Anda tidak boleh kalah dari uang, ada saatnya uang tersebut dikeluarkan seperlunya saja.

(AR)

Translate »