Cara Ini Mampu Mengajarkan Anak Tentang Kesabaran

Anak biasanya sering mengikuti tingkah laku, perkataan yang sering diucapkan, maupun emosi yang ditampilkan oleh orang tua. Untuk itu penting sekali untuk menunjukkan segala sesuatunya yang baik kepada anak.

Sama dengan orang tua, anak juga memiliki emosi yang tidak stabil. Seorang anak kecil akan merasa marah jika keinginannya tidak terpenuhi, namun apakah itu merupakan hal baik?

Melansir dari Hai Bunda,  menurut Pete Stavinoha, Ph.D., seorang psikolog anak di Children’s Medical Center di Dallas seperti dilansir parents, seorang balita belum memiliki kemampuan untuk bersabar. Itu sebabnya saat menunggu mereka akan merasa gelisah, menjadi cengeng, bahkan marah.

image: unsplash

Kesabaran memiliki peran penting dalam kehidupan bersosial, maka penting sekali Anda sebagai orang tua untuk mengajarkan anak Anda sedari dini tentang kesabaran. Lalu bagaimana cara mengajarkan anak tentang kesabaran?

Baca juga  Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Siswa di Tengah Pandemi

Berikut cara yang bisa Scarf Media berikan untuk mengajarkan anak tentang kesabaran.

 

Ajari cara mengendalikan diri

Cara pertama yang bisa Scarflover ajarkan ke anak tentang kesabar ialah kendalikan diri. Ajarkan anak untuk  mengendalikan emosi, tindakan, dan perkataan disaat sedih, marah, ataupun bahagia.

Saat anak Anda menginginkan sesuatu, cobalah untuk tidak langsung menurutinya dan ajari untuk mengendalikan keinginan tersebut.  Ketika anak Anda sudah bisa mengendalikan dirinya, berilah pemahaman bahwa saat mereka tidak sabar atas keinginannya merupakan tindakan yang tidak benar untuk dilakukan.

 

Memberikan informasi yang sesuai dan menepati janji

Anak kecil akan selalu memberikan pertanyaan yang berulang-ulang jika apa yang ia tanyakan tidak terjawab dengan baik. Alih-alih memberikan jawaban seperti ‘nanti’ atau ‘sebentar lagi’ cobalah untuk berikan informasi yang sesuai agar anak mengetahui kebenaran.

Baca juga  Pola Mengasuh Anak ala Skandinavia, Sudah Pernah Coba?

Begitupula saat Anda berjanji ke anak Anda, biasakan untuk menepati janji yang Anda berikan agar anak Anda tidak terus-menerus menagih dan membuatnya tidak sabaran. Cara tersebut akan membuat anak paham bahwa mereka harus mendapatkan informasi yang sesuai dan janji yang perlu ditepati.

 

Memberikan pemahaman mengenai konsekuensi

Setiap perbuatan pasti memiliki konsekuensinya dari yang kecil sampai yang besar. Saat Anda dan sang buah hati sedang mengantre wahana, Anda bisa memberikan pemahaman seperti “menunggu antrean wahana lama ya? tidak apa-apa ya, kan nanti akan merasakan bagaimana serunya wahana, jadi kamu harus sabar ya”.

(HV)

Translate »