Festival seni kontemporer, Artjog kembali digelar tahun ini, tepatnya pada 7 Juli – 4 September 2022, di Jogja National Museum, Yogyakarta. Festival tahunan yang sudah ada sejak 2008.
“Banyak karya seni yang tidak terduga. Tahun ini, yang terdaftar sebagai nama ada 61 seniman, terdiri dari grup atau instansi. Mereka terlibat dalam satu pengerjaan karya yang sama sehingga membentuk collective artist yang terdiri dari 8-10 orang. Kurang lebih ada 150 hingga 200 karya seni yang dipamerkan di Artjog 2022,” puji Gading Paksi, Direktur Program Artjog yang menilai karya seni di Artjog kali ini lebih berkualitas dan variatif.
Tema Artjog 2022 adalah Expanding Awareness yang merupakan sub judul dari rangkaian acara Arts In Common, sebuah program yang sudah dilaksanakan sejak 2019. Para kurator telah merangkum karya seni sejak 2019-2022 demi inklusifitas Artjog itu sendiri, termasuk dari dan untuk teman-teman difabel dan anak-anak.
“Tema ini menjadi salah satu sisi refleksi kami tentang apa yang terjadi 2 tahun kemarin. Kami ingin menegaskan bahwa Artjog aware dengan teman-teman sekitar, seperti anak-anak dan teman difabel yang kadang suka terlupakan dalam pameran seni. Kami ingin menjadikan peristiwa ini sebagai momentum inklusif, siapapun boleh terlibat,” ucap Gading dikutip dari kemenparekraf.go.id.
Secara tradisi, Artjog menampilkan karya dari commission artist, yaitu Ay Tjoe Christine, seorang seniman asal Bandung. Secara khusus, Gading menyebutkan bahwa dia dan penyelenggara meminta seniman untuk membuat suatu karya yang “ramah anak”. Bekerja sama dengan seniman asal Yogyakarta, Tempa, Artjog menghadirkan sebuah instalasi seni modular yang bisa dimainkan oleh anak-anak.
Selain itu, Artjog juga menggandeng teman-teman seniman dari Yogya Disability Arts untuk menciptakan sebuah karya kolaboratif. Instalasi dengan teman difabel ini akhirnya mengisi ruang khusus di Artjog.