Aqsa Working Group Hadirkan Tokoh Agama untuk Mengakhiri Penjajahan Di Palestina

Aqsa Working Group (AWG) Forum menggelar webinar Dialog Lintas Agama Internasional bertema “Peran Tokoh Agama Untuk Mengakhiri Penjajahan dan Menjaga Tempat Suci di Yerusalem” pada Senin (4/10) secara daring.

Dalam acara webinar Internasional ini menghadirkan berbagai narasumber, yaitu Imaam Yakhsyallah Mansur (Pembina AWG), Dr. Mahmoud Al-Habbash (Hakim Agung & Penasihat Presiden Palestina untuk Hubungan Antar Agama) sebagai pembicara kunci, Uskup Athallah Hanna (Uskup Agung Yerusalem), Romo Prof. Franz Magnis Suseno (Rohaniawan Katolik & Budayawan Nasional), dan Dr. Menachem Ali, MA. (Filolog dan Ahli Perbandingan Agama Universitas Airlangga).

Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) M. Anshorullah mengatakan, AWG Forum menjadi program rutin yang digelar AWG sebagai sarana informasi dan edukasi umat untuk sadar dan peduli terhadap perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan penghentian penjajahan di Palestina.

“Sejarah mencatat agresi Israel ke wilayah Palestina dan tempat-tempat disucikan tidak pernah berhenti sejak negara zionis itu menduduki wilayah tersebut. Konflik antara Palestina-Israel ibarat gunung es dari ketegangan di Timur Tengah. Setiap pergolakan di wilayah ini melahirkan dampak yang menyita perhatian dunia,” ujar Anshorullah selaku Ketua Presidium Aqsa Working Grup.

Baca juga  CEO Instagram Bocorkan Tips Memaksimalkan Engagement

Aqsa Working Group (AWG) yang didirikan pada tahun 2008, merupakan lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Palestina.

Israel dan Palestina telah mencatat sejarah konflik yang sering terjadi dan tidak berhenti sejak negara zionis itu menduduki wilayah tersebut. Konflik antara Palestina dan Israel ibarat gunung es dari ketegangan di Timur Tengah yang tidak pernah padam.

 

Awal Mula Konflik antara Israel-Palestina?

1. Para pemimpin Yahudi menerima rencana PBB, tetapi banyak orang Palestina menentangnya, khususnya mereka yang melawan kepentingan Inggris di kawasan itu selama beberapa dekade. Pada tahun 1949, Inggris menarik diri dari Palestina dan Israel mendeklarasikan dirinya sebagai negara merdeka.

Baca juga  Banyak Terjadi Bencana di Awal Tahun, MUI Ajak Masyarakat untuk Melakukan Muhasabah Nasional

2. Palestina merasa keberatan, dan negara-negara Arab dimobilisasi untuk mencegah pembentukan negara Israel. Kejadian itu menyebabkan Perang Arab Israel pada tahun 1948.

3. Ketika perang berakhir, Israel telah menguasai sebagian besar wilayah kekuasaan Inggris, termasuk menguasai sebagian besar wilayah Yerusalem. Sementara Yordania Menguasai Tepi Barat dan Mesir Menguasai Gaza. Menurut PBB, lebih dari setengah populasi Arab Palestina melarikan diri dan diusir.

 

Aqsa Working Group menilai pentingnya menghadirkan kembali bagaimana aspek teologis dalam memuliakan tanah Palestina sebagai upaya menghalau upaya zionisme Israel yang kian hari makin menjajah tanah suci dan memerangi agama.

 

 

(DT)

Translate »