Ivermectin merupakan obat cacing yang kian ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Pasalnya obat tersebut telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai obat terapi Covid-19.
Namun obat Ivermectin ini masih dibantah oleh sejumlah pihak karena obat ini masih dalam kajian. Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Apt Zullies Ikawati menjelaskan, obat ini memang sempat diteliti sebagai obat Covid-19 di Australia. Namun, hal tersebut belum terbukti di Indonesia karena belum ada uji klinis yang cukup.
Penggunaan Ivermectin sebagai salah satu obat untuk terapi penyembuhan Covid-19 masih menjadi pro kontra di kalangan masyarakat. Hal tersebut merupakan hal yang wajar karena sampai saat ini belum ada obat sebenarnya yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Sampai saat ini WHO juga belum menetapkan obat untuk Covid-19 termasuk Remdesivir dan Hidroksiklorokuin karena ini penyakit yang baru sehingga semua negara masih terus melakukan penelitian obat Covid-19,” kata Ahli dari Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Budhi Antariksa dalam keterangan tertulis dikutip detikcom, Minggu (27/6/2021).
Obat yang masih tahap uji klinis di Indonesia ini ternyata tidak boleh asal dikonsumsi, loh. Jika Anda ingin mengonsumsi obat ini, ada baiknya Anda konsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari efek samping bahkan hal yang tidak diinginkan nantinya.
Melansir dari Alodokter, Ivermectin merupakan obat cacing yang memiliki efek antivirus terhadap beberapa jenis virus, seperti virus Zika, influenza, chikungunya, dan virus Dengue. Disamping itu, ivermectin sebagai obat Covid-19 telah diteliti dalam studi kecil yang dikombinasikan dengan doxycycline untuk mengetahui pengaruhnya. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa kombinasi kedua obat ini bekerja lebih baik dalam mengurangi gejala dan mempercepat proses penyembuhan Covid-19.
Namun perlu diingat bahwa hingga saat ini belum ada studi yang dapat membuktikan bahwa ivermectin efektif digunakan untuk mencegah dan mengobati virus Covid-19.
(HV)
