Siapa yang kalau sedang merasa sedih langsung mencari makanan manis? Banyak orang mengatakan bahwa makanan manis dapat meningkatkan mood menjadi lebih bahagia. Tapi apakah benar hanya dengan mengonsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan suasana hati?
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh neuroscience and biobehavioural renews journal mengatakan bahwa makanan manis tidak menyebabkan peningkatan mood seseorang. Malah sebaliknya, makanan manis dapat menyebabkan perasaan jauh lebih memburuk.
Efek peningkatan mood ini hanya terjadi sementara, karena otak sudah mengatur bahwa makanan manis dapat memperbaiki perasaan. Terdapat perubahan kimiawi pada orang yang sedang mengonsumsi makanan dengan gula tinggi sehingga hormon serotonin terlepas dan dapat menstabilkan suasana. Hormon ini mengaktifkan kesenangan di dalam otak karena menyebabkan hormon dopamine meningkat.
Peralihan kesedihan, kemarahan dan rasa frustasi dengan makanan yang tinggi gula seperti coklat dan eskrim perlu dihindari. Kenaikan inflamasi yang ada pada tubuh akan menyebabkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, hingga depresi. Menginginkan makanan yang manis secara terus menerus menyebabkan sulitnya tubuh menyesuaikan penimbunan glukosa.
Walaupun tidak dilarang untuk tetap mengonsumsi makanan manis, lebih baik untuk menghindari memakannya dengan frekuensi yang sering. Memang kue dengan topping frosting, es coklat, es krim dan berbagai makanan tinggi gula mudah ditemui, murah dan mengenyangkan tapi jangan lupa ternyata banyak side effect jangka panjang yang akan ditemui nantinya.
Cobalah untuk mendistraksi diri ketika mood sudah mulai berantakan. Carilah kegiatan seperti menonton film, berolahraga, mengobrol bersama teman, memasak dan melakukan hal yang Anda sukai. Tapi boleh kok sesekali memberikan self reward kepada diri sendiri untuk makan dessert kesukaan. Ingat tidak boleh berlebihan ya Scarflover!
(MH)