Mempersiapkan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Dimulai dari mempersiapkan mental, administrasi, hingga yang paling rumit yaitu keperluan acara. Ada banyak elemen yang harus dipertimbangkan, seperti venue, pakaian pengantin, upacara adat, konsumsi, transportasi, fotografi, hiburan, suvenir, dan mash banyak lagi detail yang tak disangka akan muncul semakin mendekati hari penting tersebut.
Dengan begitu banyaknya detail ini, tak heran jika semakin banyak calon mempelai yang memilih sebuah pernikahan yang dikenal dengan micro wedding. Mungkin istilah ini di Indonesia belum banyak dikenal. Tapi, sebagai salah satu contoh dari micro wedding adalah pernikahan beauty blogger Suhay Salim yang sempat membuat heboh karena begitu sederhana.
Lantas apa itu micro wedding? Menurut beberapa sumber, micro wedding merupakan sebuah pernikahan simple dengan tamu yang hanya 50 orang atau kurang dari itu. Di beberapa micro wedding bahkan hanya dihadiri keluarga dekat dan tamu tak lebih dari 15-20 orang.
Mengapa micro-wedding ini jadi begitu populer? Karena kemudahan dalam merencanakannya serta biaya yang jauh lebih murah, membuat micro wedding menjadi impian banyak pasangan muda. Selain itu tren ke arah simplicity dan minimalism, membuat tipe pernikahan mikro ini jauh lebih sophisticated dan dianggap trendy.
Tertarik? Inilah yang Scarf Media kumpulkan seputar micro wedding yang wajib Anda ketahui.
Bujet lebih terfokus
Sesuai dengan namanya, micro wedding membutuhkan Anda menentukan hal apa saja yang harus ada di pernikahan Anda, atau bisa Anda singkirkan. Untuk venue Anda bisa menggunakan halaman belakang rumah atau menyewa sebuah vila kecil dengan halaman belakang. Konsumsi? Kenapa tidak menyewa sebuah ruangan VIP di restoran kesayangan Anda dan pasangan?
Dengan memotong jumlah tamu yang diundang, Anda bisa memiliki ekstra bujet untuk digunakan pada hal-hal yang menurut Anda lebih penting. Seperti menyiapkan dekorasi dengan real flower yang cantik, menyiapkan set menu hidangan lokal untuk para tamu, atau menggunakannya untuk biaya berbulan madu di resort yang selalu Anda impikan.
Vendor mungkin akan tetap menaruh tarif seperti biasanya
Meskipun mungkin pesta Anda hanya berjalan 2-3 jam, ada kemungkinkan vendor akan tetap memberikan harga selayaknya sebuah resepsi pernikahan. Misalnya fotografer atau catering. Hal ini mesti Anda perhitungkan, dan cari alternatifnya kalau memang ingin menghemat budget.
Persiapkan diri Anda untuk menghadapi teman atau kolega
Karena jumlah tamu yang sedikit, Anda mungkin harus menghadapi teman atau rekan kerja yang merasa tersingkirkan. Belum lagi saat harus menghadapi keluarga yang tak setuju dengan konsep micro wedding. Jalan keluarnya adalah percaya diri. Jelaskan dengan rasional mengapa Anda memilih micro wedding.
Dan untuk teman atau rekan yang tak diundang, usai acara cobalah mengunggah foto pernikahan Anda, untuk menunjukan seberapa privat acara tersebut, tujuannya agar mereka mengerti atas keputusan Anda.
Fleksibilitas dan intimacy
Karena skala acara yang kecil, maka Anda bisa dengan mudah mengatur semuanya sesuai keinginan yang Anda inginkan. Kesempatan mempelai berinteraksi dengan para keluarga dan sahabat juga semakin besar. Hal ini bisa menciptakan memori yang lebih tahan lama antara Anda dan para tamu.
Jangan lupa tunjuk koordinator
Meskipun acaranya kecil, bukan berarti Anda sebagai mempelai harus mengurusnya seorang diri. Tetap gunakan bantuan koordinator, bisa berupa wedding organizer, party planner, atau teman yang bisa diandalkan. Tujuannya membantu Anda mengawasi hal-hal kecil dan Anda bisa bersantai menikmati momen sekali seumur hidup tersebut. (DC)