Melansir dari Zakat.id, amalan bagi wanita yang sedang haid saat Ramadan penting untuk diketahui. Pasalnya, ada beberapa ibadah yang tidak boleh dilakukan dalam kondisi ini. Dalam kitab fiqih Taqrib karya Imam Abu Syuja’, disebutkan bahwa ada delapan larangan bagi wanita haid, yaitu shalat, puasa, membaca Al-Qur’an, menyentuh dan membawa mushaf Al-Qur’an, masuk masjid, thawaf, jima’, serta bermain-main di sekitar area kemaluan.
Namun, bukan berarti wanita haid tidak bisa beribadah atau kehilangan kesempatan untuk meraih pahala di bulan suci. Masih banyak amalan lain yang bisa dilakukan untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah. Berikut beberapa di antaranya:
1. Sedekah Subuh
Bagi yang terbiasa sahur, momen ini bisa dimanfaatkan untuk bersedekah. Sedekah subuh dipercaya membawa keberkahan, apalagi di bulan Ramadan. Caranya pun beragam, mulai dari memberikan makanan kepada orang lain, menyisihkan uang untuk fakir miskin, hingga berbagi dengan makhluk hidup seperti memberi makan kucing liar. Jika ingin lebih praktis, sedekah bisa dilakukan secara online melalui platform donasi terpercaya.
2. Menyiapkan Hidangan Berbuka
Meskipun tidak berpuasa, wanita haid tetap bisa mendapatkan pahala dengan menyiapkan makanan berbuka bagi keluarga atau orang lain. Dalam sebuah hadis riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa siapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, maka pahalanya sama dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala mereka.
3. Mencari Ilmu
Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ilmu, baik agama maupun umum. Mencari ilmu bisa dilakukan dengan membaca buku, mengikuti kajian online, atau menghadiri majelis ilmu. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan jalannya menuju surga (HR. Muslim).
4. Memperbanyak Dzikir
Dzikir adalah ibadah yang bisa dilakukan kapan saja, termasuk saat haid. Mengucapkan kalimat thayyibah seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir dapat mendatangkan ketenangan hati dan memperbanyak pahala. Mengikuti majelis dzikir atau shalawat juga bisa menjadi pilihan yang baik.
5. Memanjatkan Doa
Ramadan adalah bulan penuh berkah, dan doa yang dipanjatkan di bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Wanita haid tetap bisa memperbanyak doa, terutama di waktu-waktu mustajab seperti menjelang berbuka puasa atau di malam hari. Salah satu doa yang dianjurkan Rasulullah SAW saat lailatul qadar adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni”
(Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku) (HR. Ibnu Majah).
6. Melakukan Kegiatan Sosial
Selain ibadah ritual, wanita haid juga bisa meningkatkan pahala dengan melakukan kegiatan sosial. Mengajar anak-anak, membantu fakir miskin, membersihkan lingkungan, atau memberikan santunan kepada yatim piatu adalah contoh nyata dari amalan yang bernilai tinggi di bulan Ramadan. Selain mendapatkan pahala, kegiatan sosial juga mempererat tali silaturahmi dengan sesama.
Dengan berbagai amalan ini, wanita haid tetap bisa meraih keberkahan di bulan Ramadan. Ibadah bukan hanya soal shalat dan puasa, tetapi juga tentang bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai cara yang bermanfaat.
