Scarflover mungkin memiliki ragam jenis produk perawatan kulit. Pemakaian produk perawatan kulit secara berlapis mungkin dianggap lebih efektif. Namun, baiknya ada beberapa bahan aktif dalam produk perawatan kulit yang tidak boleh dicampur atau dibarengin pemakaiannya. Hal tersebut karena bahan aktif memiliki reaksi tertentu ketika dicampurkan yang dapat mempengaruhi kulit Anda. Contohnya seperti kandungan AHA dan BHA yang tidak boleh diacmpurkan dengan bahan aktif lain di bawah ini.
1. BHA + Benzoil Peroksida
Pisahkan BHA (asam salisilat) dan benzoil peroksida untuk mencegah kemerahan dan pengelupasan kulit. Menambahkan produk yang lebih keras di atasnya tidak akan baik untuk kamu. Semua bahan (BHA + benzoil peroksida) menyebabkan pergantian sel dan beberapa tingkat pengelupasan kulit jika digabungkan bersama dan akan menyebabkan iritasi kulit yang parah.
2. Vitamin C + AHA
Vitamin C sangat sensitif terhadap pH, dan mencampurnya dengan AHA cenderung mengurangi penyerapan bahan ke dalam kulit. Kombinasi AHA + Vitamin C juga dapat mengiritasi kulit, terutama jika kamu sensitif terhadap Vitamin C. Semua bahan ini menyebabkan pergantian sel dan pengelupasan kulit yang dipadukan bersama, dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah.
3. BHA atau AHA + Retinol
Terdapat sejumlah masalah saat mencampurkan AHA atau BHA dengan retinoid/retinol. Ada potensi iritasi yang meningkat secara signifikan yang datang dengan menggabungkan asam pengelupasan (seperti glikolat, laktat, dan salisilat) dengan retinoid. Kemudian, ada juga masalah penonaktifan bahan. Seperti vitamin C, retinol mungkin struktur bahan di dalamnya agak tidak stabil.