Baru-baru ini, Indonesia sedang gencar-gencarnya terdapat kejadian kebakaran yang melanda di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini tentu sangat berdampak pada sosial ekonomi. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa Indonesia masih mengalami kebakaran hutan dalam tiga tahun terakhir. Hal ini tentu menjadi fokus pihak kepentingan salah satunya Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo yang cukup khawatir karena kebakaran yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan waktu yang bersamaan, maka dari itu, Indonesia seperti sedang dikepung oleh titik api.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) menyatakan bahwasanya titik api yang ada di Indonesia mencapai 863 titik api yang tersebar di empat pulau besar seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali. Cukup mengejutkan bukan? Bagaimana hal ini bisa melanda dan terjadi pada kita. Salah satu upaya yang sudah diatasi dan dilakukan oleh tim gabungan dari BNPB, BPDB, serta TNI atau Polri ialah menerjunkan sebanyak 1.500 an personel di masing-masing wilayah serta helikopter untuk mengusahakan memadamkan api-api yang ada.
Kejadian ini bisa terjadi karena beberapa faktor salah satunya ialah musim kemarau yang sedang melanda di Indonesia dengan jangka waktu yang terbilang cukup lama di tahun ini. Akibatnya, banyak kerugian serius yang dialami oleh masyarakat bahkan hewan-hewan yang ada di setiap hutan. Tidak hanya secara personal saja, hal ini pun juga merugikan negara. Saut Situmorang selaku Wakil Ketua KPK pun menyatakan bahwa terdapat kerugian negara yang dialami dari kebakaran hutan dan lahan seperti adanya suatu tindakan kejahatan dari tambang tanpa izin termasuk usaha lahan sawit yang sedang tumpeng tindih.
Bripka M. Sofyan selaku Kanit Binmas Polsek Karang Bintang menghimbau masyarakat melalui sosialisasi yang dilakukan mengenai pemberian edukasi, kesadaran sosial serta hukum kepada seluruh masyarkaat untuk tidak lagi melakukan tindakan kejahatan membakar hutan dan lahan, dimulai dari hal kecil yang biasanya disepelekan seperti membuang putung rokok sembarang, maupun membuat titik api didekat hutan atau lahan yang mudah terbakar.
Be safe, Scarflover!
(Penulis : DA)
