IN2MF menjadi pagelaran busana modest fashion yang menghadirkan 174 desainer lokal dengan karya yang indah, penuh makna, dan trendy. Menyisipkan kain wastra nusantara di setiap koleksinya memberikan nilai lebih. Salah satunya adalah batik yang ditampilkan pada koleksi modest fashion ini. Yuk intip karya siapa aja
1. Kasuari Batik
Melihat fenomena di atas, Kasuari Batik mengusung tema “Papua Street Style” dengan mengangkat wastra Batik Papua, agar generasi muda tertarik untuk menggunakan batik papua sebagai busana street style mereka, yang dikemas dengan desain yang lebih kekinian atau modern.
Konsep desain koleksi ini memberikan kesan modern dan trendy pada setiap desainnya. Kesan modern dapat terlihat dari desain rok batik high waist dengan belt, short dan long coat kombinasi batik, long vest yang diikat di bagian samping, dll. Koleksi outfit ini terbuat dari Batik Tulis Papua dengan motif Rumah Kaki Seribu,Tameng Papua, Tifa Papua dan berbagai ukiran papua. Aksen pleats dan lengan puff menambah kesan feminim dan kekinian bagi pemakainya. Secara keseluruhan, koleksi ini memberikan kesan trendy, kekinian/modern dan fashionable.
2. Ozzy Batik
OZZY Batik Pekalongan didirikan pada tahun 1995 dengan tujuan untuk melestarikan budaya dan mengedukasi generasi muda untuk mencintai Batik. Didirikan oleh Lianawaty Hidayat yang terinspirasi oleh perpaduan antara Peristiwa Alam dan Kehidupan Sosial, serta memenuhi panggilan hati akan cinta pada batik, terciptalah Kerajinan Batik dari Pekalongan yang dapat dikenali dari ciri khas motif batik.
Kolaborasi antar Ibu dan Anak menciptakan sebuat konsep fashion terbaru yaitu “FOLIAGE FASHION”. Terinspirasi dari fungsi daun sebagai wadah dalam berfotosintesis terciptalah konsep produk ramah lingkungan yang multifungsi. Dengan keunikan bentuk daun dan detail tulang daun, menciptakan sebuah karya seni motif batik baru untuk OZZY Batik.
“FOLIAGE FASHION” adalah sebuah konsep fashion yang bertujuan untuk merayakan keindahan alam dan kesadaran lingkungan melalui penggunaan wastra batik bermotif daun dalam desain pakaian. Pewarnaan dari motif foliage ini sendiri menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanaman Indigo yang kemudian di fiksasi menggunakan tunjung, sehingga wastra yang digunakan sudah mengandung unsur eco-friendly dan sustain. Dengan sentuhan desain modestfashion yang modern menciptakan gaya yang menarik dan mudah untuk dipadu padakan, serta versatile.
3. Batik Lorong ISBI
Batik Lorong yang disajikan dalam even IN2MF-2023 adalah karya Rosika, dan Alya Salsabila
Gunawan dengan judul koleksi La Bambau. Koleksi ini terinpirasi dari sifat bambu yang lentur
dan kuat. Secara de facto, kelenturan dan kekuatan bambu menjadikannya sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari budaya bangsa Indonesia, seperti arsitektur, peralatan rumah tangga, karya seni, dan bahkan menjadi alat untuk melawan penjajah di masa lalu. Bambu juga menjadi inpirasi monumen perjuangan bangsa Indoensia, seperti Monumen Perjuangan Markas TKR Divisi III di Bandung.
Sifat bambu tersebut oleh Rosika dan Alya ditransformasikan ke dalam batik tulis motif bambu
bergaya dekoratif dan kemudian dikonstruki menjadi modest fashion dengan casual ethnic style.
Adapun gagasan visual karya ini mengacu pada fashion trend 2024/2025 Resilient, yakni Heritage sub tema Reminiscencase. Karya