Lekatnya Norma Kesopanan Dalam Islam

Adab kesopanan dijunjung tinggi oleh Islam. Hingga Islam dapat diterima oleh masyarakat yang sangat multikultural, hingga terus berkembang pesat mulai dari semenanjung Arab sampai bisa terus tersebar ke seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, Islam dan kesopanan merupakan dua komponen yang tidak terpisahkan.

Macam-macam adab sangat banyak jumlahnya, diantaranya selalu jujur dan berbuat baik kepada sesama, memiliki sifat malu, bijaksana, senang untuk bermusyawarah, dan lainnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. An – Nisa ayat 86).

Baca juga  BPJPH Kemenag Perkuat Jaminan Produk Halal Internasional

Allah SWT., memerintahkan untuk dapat berlaku sopan santun dengan sesama. Cara yang dianjurkan adalah dengan melakukan penghormatan atau yang kita kenal juga dengan istilah salam. Melakukan salam serta membalasnya adalah perilaku yang sangat dianjurkan.

Sedangkan norma kesopanan terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya:

1. Orang yang lebih tinggi derajatnya

Bagian pertama, seperti bersama orang tua, guru, dan pemerintah. Seseorang jika bersama dengan orang-orang yang lebih tinggi derajatnya harus memperhatikan norma-norma kesopanan yang berkaitan dengannya. Misalnya, jika bersama orang tua maka harus selalu taat pada perintahnya (selama bukan perintah maksiat), berbakti kepadanya, menghormati, memuliakan, dan tidak melawan

2. Orang yang setara derajatnya

Bagian kedua, seperti bersama saudara dan teman. Norma kesopanan yang kedua jika seseorang bersama dengan orang-orang yang setara derajatnya, seperti saudara dan teman-temannya, maka harus menumbuhkan cinta dan kasih sayang kepada mereka. Memperlakukan dengan baik, berbicara dengan lemah lembut, tidak menyakiti dan tidak mengganggunya, senantiasa menasihati jika salah, mengajarkan hal-hal penting yang tidak diketahuinya, mengarahkan pada yang baik, dan menjauhkan dari kejelekan.

Baca juga  Benarkah Gempa Bumi Berkaitan Dengan Teguran Tuhan?

3. Orang-orang yang lebih rendah derajatnya.

Bagian ketiga, seperti bersama orang dengan gangguan jiwa dan tidak memiliki pengetahuan sama sekali. edangkan norma kesopanan yang ketiga ketika seseorang bersama dengan orang-orang yang lebih derajatnya adalah tidak banyak berbicara dengannya, tidak berkata kecuali sekadar untuk menjawab pertanyaan dari mereka, karena khawatir sifat-sifat kekurangan yang ada dalam diri mereka akan membekas dalam dirinya.

Translate »