Jika Anda ingin ibadah haji mabrur.
Calon jamaah haji tentu menginginkan derajat haji mabrur. Tiada balasan mabrur kecuali surga. Menurut Imam Al Ghazali setidaknya ada 10 adab yang harus diperhatikan calon jamaah haji jika menginginkan derajat tersebut. Namun ada 5 yang paling relevan, berikut ini.
1. Meluruskan Niat
Berniat dengan tujuan mulia untuk menunaikan ibadah haji. Tujuan dan niat harus mulia semata-mata beribadah kepada Allah. Hatinya harus tenang dan diarahkan untuk selalu berdzikir mengingat Allah, serta mengaggungkan syiar-syiarnya. Dengan niat dan tujuan yang tulus dan bersih, maka serangkaian ibadah dilakukan akan lebih bermakna.
يُدْخِلُ اللهُ سُبْحَانَهُ بِالحَجَّةِ الْوَاحِدَةِ ثَلَاثَةً اَلْجَنَّةَ اَلْمُوَصِّي بِهَا وَالْمُنْفِذُ لَهَا وَمَنْ حَجَّ بِهَا عَنْ أَخِيْهِ
Artinya, “Allah akan memasukkan tiga golongan ke surga dengan sekali haji: orang yang meninggalkan wasiat untuk dihajikan, orang yang menjalankan wasiat itu, dan orang yang berhaji untuk saudaranya,” (HR Al-Baihaqi).
2. Persiapkan Bekal
Menurut Imam Al Ghazali, mempersiapkan bekal secukupnya dan memperbaiki hati dalam memberikan dan membelanjakannya tanpa disertai kekikiran dan sikap berlebihan.
3. Menjaga Lisan
Berbicara lembut dan sopan adalah salah satu etika yang harus dilakukan. Penting bagi calon jemaah haji untuk meninggalkan al-rafats, yaitu segala perkataan yang sia-sia, keji, dan kotor. Dilarang bagi calon jemaah haji untuk mengumpat, termasuk membicarakan segala sesuatu yang tidak pantas dan kotor, seperti membicarakan hubungan suami-istri.
4. Ibadah Haji dengan Berjalan Kaki
Dalam hal ini, berjalan kaki menunjukkan suatu kesungguhan seorang hamba dalam menyembah Allah. Seperti diketahui, segala rukun yang dilakukan dalam ibadah haji sebaiknya dilaksanakan dengan berjalan kaki. Mulai dari ihram, wukuf, thawaf, sa’i hingga tahallul.
5. Menjaga Penampilan
berpenampilan sederhana dan tidak banyak mengenakan perhiasan. Jauh dari kesan bermewah-mewahan dan memperlihatkan jabatan atau kekayaan, sehingga tidak tercatat sebagai orang yang sombong dan berlebihan. Rasulullah saw. telah memerintahkan agar jamaah calon haji senantiasa berpenampilan sederhana dan menyembunyikan kekayaan, serta melarang untuk bersenang-senang dan bermewah-mewahan.