4 Hikmah di Balik Makan Sahur

Apa yang kita konsumsi di saat sahur tidak dihisab.

Ramadan sebagai bulan yang memiliki sejumlah amalan sunnah yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Salah satunya adalah anjuran makan sahur. Dalam salah satu hadits Nabi menjelaskan:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Menyadur dari laman NU Online, di balik anjuran untuk makan sahur sendiri terdapat sejumlah hikmah, berikut ini empat hikmah saat makan sahur.

  1. Wujud Kasih Sayang
    Sahur memiliki tujuan, salah satunya adalah menambah stamina tubuh bagi orang yang berpuasa saat menjalankan aktivitas. Hal ini merupakan wujud kasih sayang agama Islam pada pemeluknya. Bayangkan saja jika tidak sahur, maka tubuh akan terasa lemas saat beraktivitas di kala puasa.
  2. Kesempatan Beribadah
    Waktu sahur adalah momen utama dalam beribadah. Harapannya, orang yang bangun untuk sahur juga bisa sekalian beribadah di waktu mustajab ini. Selain itu, orang sahur dapat berkesempatan untuk melaksanakan solat subuh tepat waktu jika tidak tidur setelah makan, karena ia akan menunggu sampai azan subuh berkumandang.
  3. Tidak Dihisab
    Setiap makanan yang dikonsumsi oleh manusia akan dihisab kelak di akhirat. Berbeda dengan makanan sahur yang salah satu keberkahannya adalah terbebas dari hisab. Dalam satu hadits Nabi menjelaskan:  

    ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ

    “Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (HR al-Azdra’i)
  4. Keistimewaan umat Islam
    Makan sahur juga merupakan bagian dari Syi’ar Islam dan keistimewaan umat Islam. Dari ‘Amr bin Al’Ash, Nabi Muhammad SAW bersabda:

    فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

    “Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) adalah makan sahur.” (HR. Muslim No. 1096). Ini berarti Islam mengajarkan baro’ dari orang kafir, artinya tidak loyal pada mereka. Karena puasa kita saja dibedakan dengan orang kafir.
Baca juga  Hukum Menelan Sisa Makanan di Gigi saat Puasa

Itulah beberapa hikmah yang kita dapatkan selama bulan puasa, khususnya saat sahur.

Translate »