Pada tahun 2020, wanita diperkirakan telah menguasai $72 triliun, atau 32% dari seluruh kekayaan secara global, naik dari $51 triliun pada tahun 2015.
Studi menyatakan bahwa wanita berinvestasi terlalu konservatif, tidak cukup menabung, kurang percaya diri dan kurang berpengetahuan dibandingkan pria.
Misalnya, wanita dipandang lebih berbelas kasih, bijaksana, dan open-minded. Bagi kebanyakan wanita, berinvestasi bukan hanya tentang menghasilkan uang. Akan tetapi, ada yang ingin mengelolanya untuk berdonasi.
Sementara itu, mereka juga cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil risiko, sehingga mereka tidak terlalu agresif dalam berinvestasi. Namun, dinilai dengan pendekatan investasi yang lebih konsisten. Meskipun lebih lambat, hal ini tentu dapat menjadi ideal dan memberikan hasil jangka panjang yang lebih baik.
Adapun kabar baik dari studi Fidelity Investments’ 2021 Women and Investing, investor wanita mencapai pengembalian positif dan melampaui pria sebesar 40 basis poin, atau 0,4%, yang menunjukkan bahwa wanita adalah investor jangka panjang yang hebat. Namun, banyak wanita merasa kurang percaya diri dengan kemampuannya dalam mengambil keputusan investasi.
Terlepas dari strategi investasi dan gender, formula untuk mencapai kemandirian finansial ini adalah salah satu yang harus diikuti oleh setiap orang:
- Buat anggaran.
- Simpan persentase tertentu dari pendapatan setiap tahun.
- Buat rekening tabungan darurat.
- Pastikan penghasilan diri dan masa depan dengan tepat.
- Berinvestasi dengan cara yang memenuhi tujuan dan toleransi risiko.
- Bekerja dengan penasihat keuangan terkait alur berinvestasi yang aman. Penasihat yang baik adalah proaktif, akan memunculkan kepercayaan dan motivasi, yang mana membuat klien mereka tetap tenang melalui naik turunnya pasar dan akan membentuk rencana keuangan yang memenuhi kebutuhan unik mereka.
Alasan wanita dengan total finansial lebih rendah karena mendapatkan paket gaji yang lebih rendah. Padahal waktu hidup wanita relatif jauh lebih lama dibandingkan pria. Sehingga wanita akan menghadapi tantangan utama, yaitu bagaimana menghemat uang selama bertahun-tahun di kala membesarkan anak.
Lantas, strategi yang tepat untuk mengatasi hal ini adalah dengan mulai menabung/berinvestasi sedini mungkin, sebelum berencana memiliki anak. Strategi 50/30/20 (50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan dan 20% untuk tabungan atau pelunasan utang) dapat membantu menjadi sadar akan keuangan dan disiplin.
Adapun tantangan lain yang sering dihadapi wanita adalah mengutamakan kebutuhan mereka sekaligus mengurusi hidup orang lain. Jadi alangkah baiknya segeralah bangun strategi tabungan pensiun yang berkelanjutan. Sehingga Anda terbebas beban finansial saat berada di usia senja.