Presidensi G20 Jadi Ajang Pemuda Bisa Kontribusi Terhadap Bangsa

Memasuki paruh kedua tahun Presidensi G20, Indonesia semakin mendorong kontribusi aktif kaum muda secara fisik maupun virtual seiring dengan semakin beragamnya kegiatan.

Pada pre-summit keempat Y20 Indonesia di Manokwari (18/6), Staf Khusus untuk Program Prioritas sampaikan pentingnya peran pemuda sebagai katalis untuk langkah yang diambil oleh para pemimpin G20. Bersama dengan Menparekraf Sandiaga Uno, Founder Wahid Institute Yenny Wahid, dan Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani, beliau tegaskan ‘the power of youth’ untuk meningkatkan kesadaran, mendorong diskusi, dan menginisiasi kolaborasi.

Menukil dari kemlu.go.id, kelompok pemuda juga merupakan fokus inklusivitas Presidensi G20 Indonesia, selain UMKM, perempuan, dan penyandang disabilitas. Kepentingan anak muda untuk mengambil peran nyata dan didengar oleh pemangku kebijakan tentu perlu diapresiasi, seperti organisasi Society for Renewable Energy (SRE) yang dicontohkan oleh Dubes Djani.

Baca juga  Inspirasi Bisnis Dari Rumah ala Suci Utami

SRE aktif meningkatkan kesadaran dan menggalang program terkait energi baru terbarukan, suatu upaya untuk engage dengan komunitas dan pemuda dalam isu yang juga menjadi prioritas Presidensi Indonesia.

Semangat ini juga ditegaskan Dubes Djani pada dalam bincang bersama Maudy Ayunda pekan lalu, dalam acara IG Live “Mengenal Presidensi G20 Serta Langkah Diplomasi Kepemimpinan Indonesia sebagai Tuan Rumah” pada 16 Juni 2022. “Kesuksesan rangkaian pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia sangat memerlukan dukungan seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya, dalam sesi interaktif yang dipandu oleh anchor Azizah Hanum dan dihadiri lebih dari 10 ribu audiens.

Baca juga  Berbisnis Kuliner Halal di Negeri Singa

Presidensi G20 Indonesia yang mengemban misi pulih bersama memiliki tiga sektor prioritas, yaitu arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital. Ketiga prioritas tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam percepatan pemulihan situasi global yang inklusif.

Menurut Dubes Djani, ‘leaving no one behind‘ adalah prinsip penting untuk keluar dari krisis saat ini. Bentuk nyatanya adalah Presidensi Indonesia mengundang wakil dari negara-negara pulau kecil di Karibia dan Pasifik untuk turut berpartisipasi pada pertemuan-pertemuan G20.

Translate »