Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan kenaikan harga tiket masuk ke kawasan Candi Borobudur hingga mencapai Rp750.000 untuk wisatawan domestik. Selain itu, Luhut juga berencana akan membatasi kuota pengunjung ke tempat destinasi wisata populer tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut, kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah baru saja ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai destinasi wisata ramah lingkungan berkelanjutan. Sebagai upaya perwujudan peduli lingkungan, Luhut mendorong semua Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) untuk mengganti semua kendaraan berbasis fosil seperti bensin untuk beralih menjadi kendaraan berbasis listrik.
Upaya tersebut sesuai dengan rencana pemerintah untuk menciptakan green tourism sebagai wujud nyata komitmen Indonesia terhadap energi bersih.
“Targetnya di akhir tahun ini semua DPSP bisa mula menata. Jadi di tahun depan operasional kendaraan bersih dari mobil fosil. Semua saya minta untuk pakai mobil, bus ataupun, motor listrik,” ujar Luhut saat meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKUL) di area Taman Wisata Candi Borobudur, dilansir dari laman BUMN, Senin (6/6/2022).
Tidak hanya bus listrik, melainkan Pemerintah juga akan menggandeng pengemudi ojek online (ojol) di sekitar kawasan Borobudur untuk memperkuat ekosistem ramah lingkungan. Nantinya, semua motor yang digunakan ojol untuk mengantar wisatawan di kawasan Borobudur juga akan menggunakan sepeda motor listrik.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC), Edy Setijono, menerangkan bahwa Borobudur sebagai DPSP merupakan generator penggerak pengembangan ekosistem pariwisata khususnya di wilayah Joglosemar yang meliputi daerah provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memberikan kemanfaatan yang besar bagi tumbuhnya ekosistem pariwisata.
“Salah satu yang kita dorong adalah peningkatan aksesibilitas wisatawan di kawasan. Hal ini akan meningkatkan peran masyarakat secara aktif juga dikembangkan melalui berbagai program community development,” tutur Edy.
Guna mewujudkan world class destination, PT TWC berkomitmen menjalankan pariwisata cagar budaya yang berkelanjutan melalui integrated management of cultural heritage and tourism activities yang bersandar pada tiga faktor kunci yaitu, heritage conservation, economy investment, dan civil society engagement.