Masih dalam suasana bahagia, pernikahan CEO Ruangguru sekaligus mantan staff khusus milineal, Belva Devara dengan Sabrina Anggaraini pada Sabtu (5/3/2022), tak henti menjadi perbincangan hangat publik.
Penampilan memesona Belva dengan Sabrina mengundang decak kagum. Pasangan suami istri ini mengenakan kebaya dan beskap yang dirancang desainer kondang, Didiet Maulana.
Ia mengungkapkan ada makna tersembunyi dari desain busana pernikahan Belva dan Sabrina melalui akun Twitter miliknya. Ya, Didiet mengusung konsep Tut Wuri Handayani pada busana pernikahan Belva dan Sabrina.
Semboyan pendidikan Tut Wuri Handayani dicetuskan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara bermakna, “Dari belakang, seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.”
Didiet menerangkan bahwa Belva sebagai founder dari Ruangguru dan Sabrina yang lekat dengan segudang presetasi akademis diharapkan dapat menjadi panutan bagi generasi muda Indonesia, terutama dalam dunia pendidikan.
“Kami terinspirasi dengan semboyan Tut Wuri Handayani untuk menghasilkan konsep perancangan busana pernikahan yang memiliki tampilan baru,” tulis Didiet di akun Twitter pribadinya.
Sabrina Anggraini tampil mengenakan kebaya Kutubaru dengan lengan berpotongan lebar, dihiasi motif angkin, serta dipadukan kain Sido Luhur yang berarti berkedudukan tinggi dan menjadi panutan.
Belva Devara tampak gagah menggunakan beskap dengan bordiran bermotif floral yang bermakna tumbuh. Selain itu, dilengkapi dengan aksen bordiran kepakan sayap burung Garuda, inspirasi dari logo Tut Wuri Handayani. Motif bordiran kepakan sayap burung Garuda diletakkan di lengan dan bagian punggung.
Sabrina pun tampak memukau, ia mengenakan selendang dengan bordiran kepakan sayap burung Garuda. Selendang dengan sayap berjumlah 5 kelopak. Konsep selendang ini terinpirasi dari jumlah sayap pada logo Pancasila.
Didiet menghadirkan sentuhan warna baru pada busana pernikahan Belva dan Sabrina, ia memilih warna seragam SMA.
“Abu-abu kebiruan, yang berdasarkan Idik Sulaeman Nataatmadja, Direktur Pembinaan Kesiswaan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 1979-1983, memiliki arti kedewasaan dan ketenangan,” tutup Didiet.
