Anda mungkin tidak pernak memikirkan bagaimana asal usul semangkuk bakmie ketika kenikmatannya saja sudah mampu membuat Anda lupa segalanya saat menyantapnya. Perdebatan tentang asal usul bakmi sebenarnya masih menjadi perbincangan menarik dikalangan masyarakat dunia. Ada yang berpendapat bahwa bakmi pertama kali diciptakan di dataran Mediterania. Pendapat lain menyatakan bahwa bakmi pertama kali berkembang di Timur Tengah.
Hingga pada 2005, arkeolog melalui beberapa bukti sejarah, mengungkap temuannya dan menyebutkan jika bakmie berasal dari Dinasti Han Timur sekitar abad 2 Masehi. Dari beberapa bukti sejarah tersebut menunjukkan bahwa China kuno menjadi salah satu bangsa pertama yang menciptakan mie.
Bakmie pun terus mengalami perkembangan. Bagi rakyat China sendiri, mie merupakan makanan yang cukup penting, yang kerap disajikan dalam upacara-upacara besar. Bakmie pun mengalami penyebaran ke beberapa negara Asia, termasuk Jepang, Korea, bahkan hingga ke Nusantara.
Mengingat pentingnya makanan bagi kebutuhan manusia membuat para imigran Tiongkok berabad-abad lalu kerap membawa makanan dari negeri asalnya ke negeri barunya. Bakmie pun datang ke Nusantara melalui jalur imigrasi bersamaan dengan para imigran dari Tiongkok.
Namun, karena keterbatasan dan perbedaan bahan makanan di Nusantara, membuat para imigran berusaha menyesuaikan bahan pembuat bakmie dengan apa yang ada di Nusantara. Itulah mengapa saat ini masyarakat kerap menemukan bakmie dengan berbagai varian rasa dan toping.
Bakmie pada dasarnya merupakan olahan yang mengunakan minyak babi dan toping babi. Namun, karena menyesuaikan kebutuhan masyarakat lokal sekarang sudah banyak yang mengunakan minyak ayam hingga minyak bawang. Kini, bakmie pun telah menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan telah dikreasikan dengan berbagai bahan juga topping yang dapat memanjakan lidah.
(CD)