Berwisata menjadi salah satu sarana teman-teman disabilitas dalam meningkatkan rasa percaya diri dan selalu merasa bersemangat.
Untuk itu, sebaiknya para pengelola wisata mulai membangun fasilitas khusus agar para teman-teman disabilitas mampu ikut merasakan berwisata diluar.
Mengutip dari laman kemenparekraf.go.id bahwa pengertian tempat wisata yang ramah difabel ialah destinasi wisata yang mempertimbangkan kebutuhan para penyandang difabel dalam setiap fasilitasnya. Hal ini bertujuan agar para teman difabel merasakan kenyamanan dan keamanan yang sama dengan yang lainnya pada saat mengunjungi tempat wisata.
Dalam rangka mewujudkan tempat wisata yang ramah difabel, berikut unsur-unsur penting yang harus disediakan para pengelola destinasi wisata.
1. Tempat parkir
Destinasi wisata yang ramah difabel harusnya mempertimbangkan adanya lahan parkir kendaraan khusus difabel. Karena, beberapa penyandang difabel yang mengemudikan kendaraan pasti menggunakan fasilitas alat bantu tongkat atau kaki palsu. Mengingat kondisi tersebut, sebaiknya ruang parkir disediakan berada dekat dengan pintu masuk destinasi wisata. Selain itu, untuk mendukung tempat parkir yang ramah difabel juga harus memiliki lahan parkir yang luar agar memudahkan para difabel keluar masuk dan dilengkapi dengan simbol parkir.
2. Jalur pejalan kaki
Agar semakin mempermudah para teman difabel menikmati tempat wisata diluar, harusnya tempat wisata menyediakan ramp sepanjang jalur wisata. Menurut aturannya, kemiringan suatu ramp tidak boleh melebihi 7 derajat, panjang dari suatu ramp tidak boleh melebihi 900 cm. Jika melebihi ketentuan, maka setiap 9 m terdapat bordes untuk tempat istirahat, permukaan datar harus memiliki tekstur agar tidak licin saat hujan, ramp harus diberi pencahayaan untuk membantu pencahayaan saat malam hari dan sebaiknya ramp dilengkapi dengan pegangan rambatan untuk pegangan tuna daksa jika sedang tidak bersama pemandu.
3. Loket tiket
Umumnya, loket tiket yang biasa kita lihat diberbagai tempat wisata memasang barier yang sempit dan berliku-liku. Untuk menciptakan tempat wisata yang ramah difabel sebaiknya barrier dibuat luas dan lurus agar mempermudah untuk diakses para pengguna kursi roda. Bahkan lebih baik lagi jika tempat wissata menyediakan loket khusus bagi penyandang disabilitas dan tidak memasang pagar penghalang.
4. Toilet
Tidak menutup kemungkinan jika berada di suatu tempat orang-orang ingin pergi ke toilet. Untuk itu, ini adalah unsur terpenting bagi setiap pengelola wisata untuk menyediakan pintu lebar untuk diakses para pengguna kursi roda serta toilet duduk yang memiliki sandaran. Tidak hanya itu, sebaiknya juga disediakan pegangan pada dinding toilet.
5. Lift khusus
Agar mempermudah para teman difabel mengunjungi setiap sudut tempat wisata, sebaiknya tempat pengelola wisata menyediakan lift khusus. Terutama untuk tempat wisata yang bertingkat. Hal ini bertujuan agar mempermudah para difabel tanpa merasakan lelah yang berlebihan.
6. Memiliki sarana informasi dan komunikasi khusus
Agar merasakan hal yang sama dengan semua orang, sebainya tempat wisata juga menyediakan petugas yang mampu berbahasa isyarat serta media informasi dengan huruf braille Relief (patahan/timbul) yang bisa disentuh atau memiliki alat visual dan alat pendengaran di setiap titik evakuasi.
(TS)