Lewat penggunaan media sosial, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memanfaatkannya sebagai wadah penyalur informasi ke seluruh masyarakat.
Agustini Rahayu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf menuturkan bahwa pemanfaatan media sosial merupakan bagian dari lembaga kehumasan untuk menyampaikan informasi.
“Jadi untuk channel komunikasi amat tidak bijak kalau kita tidak menggunakan media sosial. Berkaitan dengan hal itu maka humas pemerintahan harus memaksimalkan disenimasi informasi melalui media sosial,” ujarnya dalam sebuah webinar yang bertajuk “Potensi Media Sosial untuk Memperkuat Inovasi dan Strategi Kehumasan di Masa Pandemi.
Apalagi saat ini kita semua mengetahui bahwa masyarakat sangat bergantung pada internet untuk mengakses informasi apapun. Ayu pun menyetujui hal tersebut, dirinya menyampaikan juga bahwa media sosial dari lembaga pemerintahan harus memberikan konten yang berkualitas dan tentunya menarik perhatian masyarakat luas.
Alhasil, segala apapun yang diunggah di media sosial pun harus benar-benar diolah dengan kalimat yang mudah dimengerti. Ayu mengingatkan juga untuk para admin-admin dari media sosial untuk dilarang mengunggah konten sembarangan. Karena platform yang digunakan oleh hampir seluruh orang ini dapat digunakan untuk memproduksi konten yang punya efek berantai ke berbagai pihak.
“Konten yang kami unggah di media sosial bersifat partisipatif sehingga bisa menarik interaksi antar audiens di media sosial untuk membangun komunitas. Kemudian, konten tersebut harus otentik dalam artian merepresentasikan nilai, karakter, dan pesan yang spesifik yang mencerminkan Kemenparekraf. Lalu, konten tersebut harus bermanfaat bagi audiens untuk memperoleh informasi yang akurat dan berguna. Terakhir, konten tersebut harus menjadi sumber informasi yang terpercaya dan akuntabel untuk membangun transparansi dan kepercayaan publik,” jelas Ayu.
Helmy Yahya selaku presenter webinar tersebut juga setuju dengan pemanfaatan media sosial oleh humas lembaga pemerintahan.
“Saya sangat akan mendukung apa yang dilakukan oleh Biro Komunikasi Kemenparekraf untuk menyampaikan kebijakan dan program Kemenparekraf ataupun menyosialisasikan objek wisata dan juga mendorong teman-teman di industri kreatif melalui YouTube. Karena dari data yang ada, banyak masyarakat Indonesia memanfaatkan YouTube untuk mencari informasi atau menonton sesuatu,” ujar Helmy.
(AA)