Nadiem Makarim Beri Apresiasi Setinggi-tingginya Untuk Seluruh Guru di Indonesia

Tepat di hari ini, 25 November 2020 kita semua merayakan Hari Guru Nasional. Sepanjang masa, guru akan selalu dikenang sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Berkat kegigihan dan semangatnya, mereka bisa mengajar kita untuk berusaha menjadi yang terbaik untuk menggapai mimpi para anak didiknya.

Namun saat ini, perayaan Hari Guru Nasional terpaksa harus diadakan secara berbeda karena menyesuaikan dengan keadaan pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.

Akan tetapi, meski demikian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim tetap memberikan pidato sambutan secara virtual lewat tayangan video sebagai bentuk terima kasih untuk segala jasa para guru di seluruh Indonesia.

image: youtube Kemendikbud RI

“Peringatan Hari Guru Nasional 2020 ini sangat berbeda denga tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kita memperingati Hari Guru Nasional dalam situasi pandemi Covid-19. Sistem pendidikan dimana saja di seluruh dunia terkena dampak langsung sekolah-sekolah pun sementara harus ditutup. Data UNESCO, mencatat lebih dari 90% atau di atas 1,3 milyar populasi siswa global harus belajar di rumah. Hampir satu generasi di dunia terganggu pendidikannya.” ujarnya lewat Youtube Kemendikbud RI.

Seperti yang kita tahu bahwa hingga saat ini sebagian besar kegiatan belajar mengajar harus terpaksa dilakukan dari rumah. Namun, tak semua orang mendapatkan akses internet yang baik, termasuk para guru yang berasal dari pedalaman.

Akan tetapi, mereka tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk selalu memberikan pendidikan yang terbaik bagi muridnya. Mereka memilih untuk bangkit dan terus berjuang untuk mengupayakan keberlangsungan kegiatan belajar.

Baca juga  Syekh Ali Jaber Ungkap Kronologis Penusukan Dirinya

Nadiem juga mengatakan bahwa dirinya percaya akan selalu ada hikmah dari apa yang terjadi. Semua pihak bahu membahu untuk terus memastikan kegiatan belajar ini terus berlangsung meski ada keterbatasan. Ia mengingatkan bahwa sikap positif dan pantang menyerah ini lah yang nantinya akan menjadi keteladanan bagi anak murid para penerus bangsa.

“Para orang tua begitu aktif mendampingi anaknya saat belajar di rumah. Ayah dan ibu bahu membahu memberikan motivasi, mendampingi belajar bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya. Jutaan guru Indonesia turut serta dalam ribuan webinar dan pelatihan daring. Guru-guru Indonesia giat dan aktif mencari solusi terbaik bagi berlangsungnya kegiatan belajar di masa pandemi” katanya.

Dirinya juga tak lupa untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah dan juga pemangku kepentingan  untuk menciptakan adanya perubahan ini.

“Pada kesempatan ini, kami ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa. Dengan semangat yang tinggi serta kesabaran bapak dan ibu guru semua, pembelajaran tetap terus berjalan meski dengan segala keterbatasaan.”

Seluruh guru saat ini berjuang mati-matian memikirkan bagaimana caranya mereka agar bisa terus mengajar, ada banyak cerita hebat dan dedikasi para guru dari mulai pembelajaran daring, membuat kelompok kecil untuk nantinya didatangi secara bergiliran, ada juga yang masuk ke sekolah dengan jadwal bergilir dengan menerapkan protokol yang begitu ketat, ada guru yang mendatangi rumah siswa untuk berdiskusi dengan orang tua, sampai ada pula yang mencari sinyal sampai ke seberang sungai.

Baca juga  Donald Trump: "Tidak Akan Ada Pembubaran Polisi Kami"

Melihat perjuangan ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak para pendidik lewat kebijakan rekrutmen guru ASN, pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan-kesejahteraan guru.

“Berbagai kebijakan dan program kami buat di masa pandemi ini. Satu, bantuan kuota data internet. Dua, fleksibilitas penggunaan dana BOS. Tiga, pengalokasian BOS Afirmasi dan BOS Kinerja untuk bantuan Covid-19 di sekolah negeri dan sekolah swasta. Empat, bantuan subsidi upah untuk guru dan tenaga kependidikan non PNS. Lima, kurikulum darurat. Enam, program guru belajar. Tujuh, laman guru berbagi. Delapan, program belajar dari rumah TVRI. Sembilan, seri webinar di masa pandemi.” sebut Nadiem.

Semua kebijakan tersebut dikatakannya sebagai upaya untuk membantu sebanyak mungkin guru, tenaga kependidikan dan orang tua agar mampu melanjutkan pembelajaran untuk anak-anak Indonesia.

Ia berharap kedepannya pandemi ini akan menjadi sebuah pembelajaran untuk selalu membentuk mental seluruh insan pendidikan. untuk tidak akan pernah patah semangat untuk terus berjuang. Karena mengingat pandemi ini sudah membentuk sebuah hal yang baru. Maka bisa diambil pelajaran berharga di dalamnya dalam dunia pendidikan untuk ke depannya bisa menghasilkan SDM yang unggul. (AA)

Translate »