Tidak selamanya anak Anda akan selalu berbuat baik dan manis. Karena tentu ada suatu keadaan di mana mereka menjadi sulit diatur dan cenderung membuat Anda naik darah. Pastinya, akan berakhir menjadi sebuah amarah yang meluap.
Seorang anak dapat menyerap apapun yang diucapkan oleh orang lain, termasuk orang tuanya. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga ucapan setiap waktu, terutama saat marah.
Saat amarah sedang memuncak, seringkali Anda mengucapkan kalimat-kalimat di bawah ini. Namun sebenarnya lebih baik untuk jangan diucapkan, seperti yang dikutip dari laman fatherly.com
1. “Kamu anak nakal”
Bagi Anda yang masih suka mengungkapkan kalimat ini pada anak terutama saat marah, sebaiknya hentikan ya, Scarf Lover. Setiap anak memiliki masa keaktifan yang berbeda-beda. Jangan langsung marah bila mereka melakukan kesalahan, karena pasti mereka punya alasan. Dengan lebih dulu alasannya daripada harus membentak. Ingat, kata-kata adalah doa.
2. “Jangan malu”
Saat pergi ke sebuah acara, usahakan untuk tidak memaksa anak untuk tidak bersikap malu. Setiap anak memiliki sifat yang berbeda. Jangan paksa mereka untuk tidak menjadi malu. Sebaliknya, latih mereka agar menjadi lebih percaya diri di luar acara. Biasakan mereka agar nantinya mereka akan lebih mengerti ke depannya.
3. “Masuk kamar sekarang!”
Saat melakukan kesalahan biasanya para orang tua menyuruh anaknya untuk langsung masuk ke kamar untuk merenungi kesalahannya. Namun hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan, terutama bila tidak dilakukan secara bijak karena akan membuat anak cenderung menjadi pribadi yang tertutup. Lebih baik untuk mendekatkan diri pada anak, dengarkan apa yang ingin mereka sampaikan. Terakhir, sama-sama cari jalan keluar agar masalah jadi cepat selesai.
4. “Kamu kenapa gak bisa tiru adik/kakak kamu”
Setiap anak memiliki sifat dan karakternya masing-masing. Hal ini yang merujuk pada mereka yang juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bila si kakak atau adik buat kesalahan, jangan pernah membandingkannya ya, Scarf Lover. Perilaku tersebut akan membuat si anak merasa tertekan dan terbebani. Selain itu mereka juga merasa bahwa Anda pilih kasih. Yuk cari kalimat dan pembahasan yang lebih bijak.
(AA)