Kementerian BUMN memutuskan untuk menggabungkan tiga bank syariah menjadi satu atau merger. Ketiga bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank BRISyariah.
Hal tersebut tertuang pada sebuah penandatanganan MoU (Memorandum of Understandings). Keputusan ini dilakukan untuk mencapai sebuah peningkatkan efisiensi dan daya saing perbankan syariah di dunia global.
“Merger dan akuisisi di industri perbankan yang sehat, memiliki daya saing dan bisa memberikan kualitas layanan yang lebih baik serta untuk memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan ekonomi,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam sebuah caption laman foto Instagram @ojkindonesia.
Nantinya penggabungan bank syariah ini akan dilakukan pada bulan Februari 2021 dan menjadikan Bank BRISyariah sebagai bank survivor dari ketiga penggabungan ini.
“Memperhatikan Perjanjian Penggabungan Bersyarat, setelah penggabungan menjadi efektif, BRIS akan menjadi entitas yang menerima penggabungan, dan pemegang saham BNI Syariah dan pemegang saham BSM, akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan,” tulis manajemen Bank BRISyariah mengutip cnbcindonesia.com
Selaku Menteri BUMN, Erick Tohir menyampaikan bahwa ini merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dirinya juga mengajak seluruh pegawai untuk bekerja dengan landasan akidah, yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, mengutip republika.co.id.
Tentunya keputusan ini sangat diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik bagi masyarakat dan mampu mengedepankan sistem keadilan dan juga transparan terutama di masa sulit seperti ini. (AA)