Hingga saat ini, pesona seorang perempuan semakin bersinar dengan segala prestasi dan juga kemampuannya yang ada. Salah satu yang tengah berbahagia adalah Zehra Abukar, ia adalah seorang Miss Muslimah USA 2020.
Miss Muslimah USA 2020 sendiri merupakan sebuah ajang kontes kecantikan yang diadakan tahunan. Abukar sendiri mewakili negara bagiannya di Maine pada ajang ini.
Berbeda dari kontes kecantikan yang biasanya telah Anda lihat sebelumnya, Miss Muslimah USA sendiri tentunya merupakan sebuah ajang khusus untuk para perempuan Islam tanpa yang ingin menunjukkan segala kemampuannya secara mempromosikan pula soal keyakinan mereka secara bangga.
Zehra Abukar, perempuan yang berusia 23 tahun ini sebelumnya pernah tinggal di Turki selama tujuh sebelum akhirnya ia memutuskan untuk tinggal dan juga menetap di Amerika Serikat pada tahun 2014 yang lalu.
Ia berhasil berdiri tegak mengalahkan 15 kontestan lain yang juga ingin memperebutkan mahota Miss Muslimah 2020.
“Ketika berbicara tentang wanita Muslim, banyak dari kita yang memiliki gagasan tentang pakaian kebesaran dan penutup dari kepala hingga kaki. Saya suka berdandan dan terlihat bagus. Saya ingin orang mengidentifikasi saya sebagai seorang Muslim, jadi saya suka mengenakan pakaian yang mewakili orang-orang saya dengan cara terbaik,” ujar Abukar melansir laman The National.
Sebagai seorang perancang busana, Abukar juga ingin memberikan kesan tersendiri pada ajang Miss Muslimah 2020. Hal ini lah yang memutuskannya untuk menjahit sendiri pakaiannya, salah satunya di segmen Abaya Miss Muslimah 2020.
Saat dianugrahi mahkota Miss Muslimah USA 2020, wanita penyuka warna hitam ini merasa sangat bersyukur dan juga tentunya bangga. Apalagi mengingat ajang ini diadakan di negara Amerika, negara yang kerap dikaitkan dengan insiden rasis dan juga Islamfobia. Namun pada akhirnya kontes ini membuktikan bahwa toleransi dalam beragama itu ada dan tentunya seluruh masyarakat multikultural bisa bergabung bersama untuk ikut merayakan.
Abukar menyampaikan bahwa ia merasa seperti pemenang, apalagi mengingat dimana kota tempat ia tinggal. Ia tidak bisa melihat dan bertemu banyak saudara perempuan namun dibalik itu semua, ia merasa ada hadiah yang luar biasa, bahwa persaudaraan itu memang indah. (AA)