Virus Covid-19 memang bisa menyerang siapa saja. Efek yang dihasilkan juga bisa berbeda di setiap orang. Selain ruam pada kulit, mengalami kerontokan rambut diduga menjadi gejala dari Covid-19.
Walaupun rambut rontok bukan salah satu gejala umum dari virus corona, akan tetapi beberapa orang yang terinfeksi virus ini mengklaim rambut rontok termasuk salah satu efek sampingnya
Melansir suara.com, salah satu warga negara Amerika Louise Barnes mengatakan bahwa ia mengalami kerontokan rambut bersamaan dengan gejala lain virus Covid-19 selama berbulan-bulan.
Dermatologis di Amerika Serikat pun melihat adanya peningkatan janji medis yang dibuat oleh orang-orang. Mereka mengaku melihat banyak rambutnya rontok di bantal dan di kamar mandi.
Namun, kerontokan rambut ini bukan lah gejala dari Covid-19 melainkan stres tigkat tinggi yang dialami seseorang akibat pandemi yang mengakibatkan kerontokan pada rambut mereka. Selain stres, kerontokan biasa terjadi karena faktor musiman, yakni antara bulan Maret dan Mei.
Karena virus Covid-19 ini masih baru, para ahli pun masih berupaya untuk memahami setiap gejalanya. Namun, ahli mengatakan gejala umum virus corona Covid-19 termasuk batuk kering, demam tinggi, sesak napas, nyeri otot dan kelelahan.
Beberapa orang dengan virus Covid-19 tidak akan mengembangkan semua gejala tersebut. Bahkan ada pula yang tidak menunjukkan gejala apapun.
“Tampaknya sangat mungkin ada beberapa tingkat penularan tanpa gejala. Pasti ada banyak penularan di awak penyakit ketika ada gejala yang sangat ringan,” kata Sir Patrick Vallance dikutip dari The Sun.
Adapun sejumlah gejala ringan virus corona Covid-19, termasuk sakit perut, infeksi mata dan hilangnya rasa atau bau, kabut otak dan kelelahan. (DA)