
6 Mitos Umum Tentang Kafein
Kafein adalah zat alami yang ditemukan dalam daun, biji, dan buah dari lebih dari 63 spesies tanaman di seluruh dunia. Produk-produk berkafein seperti teh, kopi dan beberapa minuman bersoda dinikmati oleh orang-orang secara teratur.

Minuman dengan kadar kafein yang lebih tinggi diberi label sebagai minuman energi. Hampir semua orang pasti menyukai minuman yang mengandung kafein. Namun, apakah Anda tahu bahwa masih banyak mitos-mitos yang tersebar mengenai kafein di luar sana.
Melansir dari Times of India, berikut enam mitos beserta penjelasan fakta sebenarnya seputar kafein yang perlu Anda tahu.
Efek kafein membuat ketagihan
Kafein tidak membuat ketagihan menurut definisi yang diterima menurut para ahli. Ketika konsumsi kafein tiba-tiba dihentikan, beberapa individu mungkin mengalami sakit kepala, kelelahan dan kantuk.
Kafein meningkatkan risiko gagal jantung
Beberapa penelitian skala besar telah menunjukkan bahwa konsumsi kafein tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan tidak memiliki efek negatif pada kolesterol atau detak jantung. Sedikit peningkatan tekanan darah telah dikaitkan dengan konsumsi kafein pada orang yang sensitif.
Kafein dapat menyebabkan kanker
Ada cukup bukti ilmiah untuk membuktikan bahwa kafein tidak meningkatkan risiko kanker. Dua studi skala besar di Norwegia dan Hawaii, termasuk lebih dari 20.000 orang, tidak menemukan hubungan antara konsumsi kopi atau teh secara teratur dan risiko kanker.
Kafein dapat meningkatkan risiko osteoporosis
Penelitian yang menunjukkan bahwa asupan kafein dapat meningkatkan kehilangan kalsium dalam urin. Namun, kehilangan apapun telah ditemukan minimal dan membatasi kafein tampaknya tidak mempengaruhi keseimbangan kalsium atau kepadatan tulang.
Wanita hamil tidak boleh mengonsumsi kafein
Studi menunjukkan bahwa konsumsi kafein moderat aman untuk wanita hamil dan calon bayi. Disarankan bagi wanita hamil untuk mengkonsumsi kafein dalam jumlah sedang (300mg atau kurang per hari).
Kafein dapat berdampak buruk pada kesehatan anak-anak
Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan dan minuman yang mengandung kafein bila dikonsumsi dalam jumlah sedang tidak berefek pada anak-anak atau hipertensi.
(NRN)