Rabu, (10/10) kemarin merupakan Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day yang dirayakan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental.
Di Indonesia sendiri kesadaran mengenai kesehatan mental belumlah menjadi hal yang prioritas. Terlihat dari masih banyaknya kasus diskriminasi yang dialami oleh penderita penyakit kejiwaan. Selain itu masih adanya stigma negatif yang dilekatkan pada orang-orang yang berkonsultasi pada psikiater atau psikolog.
Stres sendiri merupakan salah satu fokus yang diangkat dalam isu kesehatan mental. Di mana tingkat stres bisa berpengaruh pada kondisi kejiwaan seseorang. Apalagi bagi Anda yang tinggal di kota besar dengan banyak aktivitas dan tuntutan pekerjaan. Terkadang tingkat stres bisa jadi begitu terasa.
Stres adalah kondisi di mana individu merasa kewalahan atas tekanan yang tidak bisa diatasinya. Mengenai sumber stres, tentunya berbeda-beda. Bergantung pada kondisi sosial, ekonomi, lingkungan, dan genetik seseorang.
Terkadang Anda bisa tak sadar ketika sedang mengalami stres. Tapi ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri orang dengan tingkat stres yang tinggi. Seperti perilaku yang berubah. Anda bisa jadi lebih agresif, pendiam, atau mengalami kesulitan tidur. Ciri lainnya adalah perubahan emosi, seperti perasaan sedih, frustasi, dan marah.
Ciri terakhir adalah perubahan fisik. Ketika stres Anda bisa merasa pusing, mual, jantung berdebar. Jika terus menerus terjadi stres akan berpengaruh pada sistem pencernaan dan memori.
Tentu saja stres bisa dicegah dan diatasi. Salah satu caranya adalah dengan melakukan stress management.
1. Cukupi Asupan Nutrisi.
Sarah Ann Maklin seorang nutritionist yang juga aktivis kesehatan jiwa menyebutkan bahwa nutrisi sangat berpengaruh pada saat tubuh mengalami stres. Seringkali ketika seseorang sedang dilanda stres, asupan nutrisi jadi terbengkalai yang justru akan memperparah kondisi stres. Dengan asupan gizi yang cukup Anda bisa menjaga mood tetap stabil dan beristirahat dengan baik.
Saat di mana Anda sibuk atau tengah melakukan agenda yang rawan menimbulkan stres hindarilah makanan yang mengandung banyak gula, seperti coklat atau permen. Dan perbanyaklah konsumsi makanan dengan omega 3. Dalam penelitian disebutkan bahwa budaya mengonsumsi makanan kaya omega 3 memiliki level depresi yang rendah.
2. Konsumsi Air
“Ketika Anda tidak mengonsumsi cukup air, maka volum darah akan turun dan jantung harus bekerja lebih kuat agar tubuh tetap terjaga,” ujar Sarah. Jadi cara termudah menghindari stres adalah menjaga asupan air dalam tubuh. Jangan membiarkan tubuh sampai kehausan.
3. Olahraga yang Cukup
Jadikan olahraga sebagai pelarian Anda ketika dihadapkan dengan banyak tekanan. Tapi jangan berlebihan, karena malah akan membuat Anda kelelahan dan menganggu imunitas Anda. Olahraga secukupnya untuk membuat tubuh dan pikiran tetap bugar.
4. Perbaiki Kualitas Tidur
Saat stres seringkali waktu tidur menjadi berkurang sehingga tubuh jadi lebih cepat lelah. Jika memang waktu tidur Anda tak bisa ditambah, maka perbaiki kualitas tidur Anda. Misalnya dengan menghindari konsumsi kafein di sore hari, hindari smartphone, televisi, atau tablet Anda sebelum tidur. Atur suhu di kamar agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Cobalah mandi dengan air hangat sebelum tidur untuk membuat tubuh lebih relaks.
5. Meditasi
Meditasi banyak disarankan sebagai salah satu cara menurunkan tingkat stres. Bagi Jillian Lavender, seorang instruktur meditasi, tubuh bisa beristirahat dengan baik selama meditasi. Jika tak sempat mengikuti kelas meditasi, cobalah melakukannya di rumah. “Buatlah tubuh Anda merasa santai, bernafaslah secara perlahan melalui hidung selama 6 detik, kemudian hembuskan dari mulut selama 6 detik,” jelas Jillian.
6. Cari Dukungan
Jika tak lagi merasa bisa mengatasi stres yang dirasakan, cobalah untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat. Interaksi dengan orang-orang terdekat bisa jadi salah satu cara mencegah dan mengatasi stres. Kegiatan ini akan membuat Anda sadar bahwa ada kehidupan lain di luar kesibukan dan pekerjaan Anda. Dan jangan pernah ragu untuk meminta bantuan tenaga medis untuk mengatasi kondisi kejiwaan Anda. (DC)