4 Kesatria Dewi Fashion Knights Menutup Panggung Jakarta Fashion Week 2020

Dewi Fashion Knight menjadi penutup rangkaian Jakarta Fashion Week 2020 yang diselenggarakan di Senayan City 22 – 28 Oktober 2019. Menggandeng 4 desainer ternama atau disebut 4 kesatria mode yaitu Auguste Soesastro, Mel Ahyar, Jeffry Tan, dan Adrian Gan dengan mengusung tema Boderless.

“Hal ini menggambarkan dunia tanpa batasan atau stigma. Bagaimana dunia melebur jadi satu. Kita bisa lihat melalui teknologi yang telah meruntuhkan beragam batasan. Begitu pula dengan gender yang menjadi fluid dan sudah tak bisa lagi dikotak-kotakan,” ujar Margaretha Untoro, Editor in Chief Dewi Magazine.

Sumber: JFW (Auguste Soesastro)

Empat kesatria mode ini menampilkan koleksi terbarunya dengan ciri khasnya masing – masing. Auguste Soesastro dengan koleksi KRATON  yang mempunyai visi ingin berkontribusi dalam vokabuler pakaian Indonesia. Dia ingin membawa modernisasi ke arah yang relevan dengan kehidupan sekarang tanpa mengurangi keasliannya. Terinspirasi dari budaya Jawa yang dengan high – neck blouse, celana kulot, dan blangkon. Dia memasukan element Jawa ini yang diubah menjadi lebih modern untuk pakaian sehari – hari tanpa mengubah konteks budaya dan tradisi.

Baca juga  5 Rekomendasi Eye Cream Lokal yang Bisa Menjadi Pilihan
sumber: JFW (Mel Ahyar)

Dilanjutkan dengan penampilan dari koleksi Mel Ahyar yang mengimplementasikan bahwa ketidaksempurnaan dan keunikan merupakan keindahan yang dapat ditemukan dalam mencintai diri sendiri. “Tema koleksi saya adalah Skins. Saya bercerita tentang media sosial dan kesehatan mental. Skins menjabarkan karakter-karakter yang ada di media sosial,” ujar Mel Ahyar.

Baca juga  Eratkan Silaturahim, VZ Darling Jabodetabek Adakan Halal Bihalal
sumber: JFW (Jeffry Tan)

Koleksi Jeffry Tan yang meleburkan beberapa unsur menjadi satu seperti element, structured, dan fluid. Mencampurkan unsur – unsur tersebut dan menghasilkan cutting dan siluet yang unik pada koleksinya. Berbeda dengan Jeffry Tan, Adrian Gan menampilkan dua budaya yang berbeda pada koleksinya kali ini. Memakai kain Ulos Batak yang dirancang lebih modern dan wearable.

sumber: JFW (Adrian Gan)

(Penulis: DP)

Translate »