Mengingatkan umat Muslim untuk tetap waspada terhadap berbagai hal yang bisa menjadi penghalang dalam meraih rezeki. Meskipun rezeki setiap individu telah ditentukan oleh Allah SWT, hal ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk mengabaikan upaya yang bisa mempengaruhi rezeki seseorang.
Rezeki tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang beriman, tetapi juga kepada mereka yang sering lalai atau bahkan mengingkari-Nya. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua rezeki yang didapatkan itu baik.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menghalangi rezeki seseorang:
1. Perbuatan Dosa
Dosa yang dilakukan seseorang menjadi salah satu penghalang rezeki. Dalam hadits, Nabi Muhammad bersabda bahwa:
“Seorang hamba dapat terhalang dari rezekinya karena dosa-dosa yang dilakukannya,” (HR Ahmad).
Meskipun telah berusaha keras, perbuatan dosa—baik yang berkaitan dengan pekerjaan seperti korupsi dan penipuan, maupun yang bersifat pribadi seperti berzina dan berjudi—dapat menghalangi rezeki.
2. Tidur Pagi
Tidur di pagi hari juga dapat menjadi kendala dalam meraih rezeki. Meskipun tampak sepele, sebaiknya dihindari agar usaha tidak sia-sia. Dalam buku “Dongkrak Rezeki” karya Dedik Kurniawan, dinyatakan bahwa tidur pagi menghalangi datangnya rezeki, yang sejalan dengan hadits Rasulullah yang menyatakan:
“Tidur pagi itu menghalangi datangnya rezeki,” (HR Ahmad dan Baihaqi).
Mengapa demikian? Pagi hari adalah waktu yang penuh berkah, di mana Allah SWT membuka pintu rezeki.
3. Melalaikan Salat
Melalaikan salat juga dapat berdampak negatif terhadap rezeki. Syekh az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim al-Muta’allim menegaskan bahwa orang yang mengabaikan salatnya secara tidak langsung menghambat rezekinya. Salat adalah tiang agama yang seharusnya dilaksanakan dengan konsisten.
4. Memutus Tali Silaturahmi
Dalam buku “Bila Rezekimu Sempit Inilah Penyebabnya” karya Firdaus Aden, diungkapkan bahwa memutus tali silaturahmi dapat menjadi penyebab terhalangnya rezeki. Rasulullah SAW juga memperingatkan tentang bahaya memutus silaturahmi:
“Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan balasannya di dunia—beserta dosa yang ditangguhkan di akhirat—selain perbuatan zalim dan memutus silaturahmi,” (HR Abu Dawud).
Sebagai umat manusia, kita seharusnya selalu menjaga silaturahmi agar rezeki dapat mengalir lebih lancar. Nabi Muhammad juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Barang siapa yang ingin rezekinya diluaskan atau dikenang jasanya, maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi,” (HR Muslim).
Penting bagi kita untuk selalu mengingat bahwa rezeki bukan sekadar masalah materi, tetapi juga berkaitan dengan keberkahan dan kualitas kehidupan kita. Dengan menjauhi perbuatan dosa, menjaga waktu, konsisten dalam menjalankan salat, dan mempererat silaturahmi, kita dapat menciptakan kondisi yang lebih baik untuk menerima rezeki dari Allah SWT.
Mari kita berusaha untuk senantiasa memperbaiki diri dan memperhatikan sikap serta tindakan kita sehari-hari. Semoga dengan usaha dan niat yang tulus, rezeki yang kita peroleh akan membawa keberkahan dan manfaat yang lebih besar, baik di dunia maupun di akhirat.