Modest Fashion Founder Fund (ModestFFFund) sukses mengikuti perhelatan Amsterdam Modest Fashion Week 2019 pada 14-16 Desember yang diadakan di Passenger Terminal Amsterdam, Belanda. Modest Fashion selama ini menduduki peringkat kedua dalam nilai kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat fashion sebagai subsektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar 18,01% atau setara dengan Rp. 166 Triliun pada tahun 2016. Dengan bantuan #Markamarie, ModestFFFund pun menyeleksi 400 brand/desainer modest fashion Indonesia yang berpotensi besar untuk bisa menghadapi pasar global. Dari 400 desainer/brand tersebut, ModestFFFund akhirnya memilih empat desainer/brand terbaik untuk mengikuti ajang fashion kelas dunia tersebut. Empat desainer/brand itu di antaranya Hannie Hananto, Luluk Marla, Neera Alatas, dan WAD Studio. Pemilihan keempat desainer ini melibatkan juri dari Dubai, Turki dan Belanda.
“Keempat desainer terpilih ini mewakili keragaman gaya dunia modest fashion Indonesia. Hannie Hananto mewakili fun pop art, WAD Studio mewakili gaya edgy casual, Neera eveningwear dengan detail craft dan Luluk Marla yang bergaya couture. Dalam satu ekslusif show, penonton diberikan suguhan kreatif yang luar biasa dan memukau. Semoga dengan ini, mereka paham kalau Indonesia bisa berbicara – tentang keragaman pilihan. Indonesia adalah pusatnya kreativitas.”ujar Franka Soeria- co founder Modest Fashion Weeks dan juga pendiri #Markamarie.
- Hannie Hananto “Als de Orchideen Bloeien” (Bila Anggrek mulai timbul)
Hannie Hananto membawa Indonesia ke Ranah luar negeri bukan hanya sebatas dengan bahan tenun dan batik saja.Tumbuhan tertentu merupakan duta Indonesia ke mata dunia Salah satunya adalah Bunga Anggrek. Dengan memakai warna – warna monokrom (hitam dan off white khas Hannie Hananto) dan Red Bordeaux warna2 baru yang di lansir Hannie Hananto di koleksi Amsterdam ini.
- Neera Alatas “Embun“
Embun merupakan salah satu fenomena alam yang tidak selalu kita temui tapi kehadirannya selalu membawa kesejukan. Embun tidak selalu kita temukan setiap hari , namun kehadirannya selalu meninggalkan kesan tenang dan damai. Koleksi ini mewakili warna warna pastel yang lembut dan meneduhkan, seperti dusty pink dan abu – abu muda. Detail aplikasi mutiara dan swaroszky yang di tabur merupakan pengapikasian dari bentuk tetesan embun yang menjadi tema dalam koleksi ini. Untuk siluetnya menggunakan siluet A line dan dress Flowing dan tetap terlihat anggun dan sesuai dengan kaidah baju muslim. Style look seluruh koleksi adalah feminin dan romantic sesuai dengan Brand DNA Neera Alatas. Untuk material bahan lain yang di gunakan adalah bahan Crepe, Miciko, brokat, Tulle dan Organza.
- WAD Studio “Purana”
Tema ini diangkat dari cerita Roro Jonggrang yang mempesona dan memiliki kepribadian yang kuat dan berani berkorban demi rakyatnya. Warna yang digunakan untuk koleksi ini adalah warna hitam dan abu-abu yang menggambarkan warna dari candi Prambanan, lalu kain jala yang menggambarkan tekstur dari bebatuan candi Prambanan, dan warna-warna spotlight yang menggambarkan fajar di pagi hari dalam cerita legenda tersebut. Teknik yang WAD STUDIO gunakan pada koleksi PURANA ialah layering. Lalu untuk menambah kesan edgy, WAD STUDIO menambah aksen pita serta di design dengan irregular shape yang memiliki H-line silhouette
- Luluk Marla “Dazzling Nusantara”
Karya yang dibawakan berjudul Dazzling Nusantara yang terinpirasi dari flora dan fauna Indonesia. Karena bagi Luluk, Indonesia kaya, dunia tidak hanya melihat Indonesia melalui etniknya saja. Namun, dengan menampilkan karyanya yang indentik dengan gaya future-glam, Luluk Marla berhasil menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengahasilkan rancangan yang mewah dan elegan.
Amsterdam Modest Fashion Week sendiri merupakan rangkaian perjalanan dari serial Modest Fashion Week resmi yang didirikan oleh Franka Soeria dan Ozlem Sahin dari Think Fashion. Modest Fashion Week diadakan pertama kali pada tahun 2016 di Istanbul dan kemudian diadakan di London (April 2017), Dubai (Desember 2018), Jakarta (Juli 2018), Dubai (Maret 2019) dan kini Amsterdam (Desember 2019).
(Penulis: DP)