3 Negara Dengan Sampah Paling Sedikit

Produksi limbah akan meningkat di seluruh dunia karena pertumbuhan populasi dan ekonomi. Dengan limbah global yang diprediksi akan meningkat sebesar 70% lebih lanjut pada 2050, kebutuhan kita untuk bertindak sangatlah minim.

Untuk itu, tanggung jawab untuk mengurangi limbah ada pada kita semua. Dengan perubahan iklim, hilangnya satwa liar, dan kesehatan yang buruk hanyalah beberapa konsekuensi dari terlalu banyaknya sampah.

Dengan kondisi banyaknya sampah, lalu dari mana kita harus memulai menguranginya? Dengan meminimalkan sampah kita tidak hanya menguranginya berarti juga mengolahnya. Untuk menginspirasi perubahan, berikut tiga negara dengan pengolahan sampah terbaik hingga dinobatkan menjadi negara paling sedikit sampahnya menurut data yang disajikan oleh OECD tentang pengolahan limbah dari setiap negara.

  1. Swiss
    Image : Freepik

    Swiss (Switzerland) memiliki 100% pemulihan limbah, meskipun berada di lima besar untuk produksi limbah. Swiss berhenti mengubur sampah di tempat pembuangan sampah pada 2000, dan sekarang mereka memakan sistem mengolah 53% limbah melalui daur ulang dan pengomposan, sementara 47% lainnya dibakar untuk energi.

  2. Swedia
    Image : Freepik

    Sementara, Swedia diangka 99% pemulihan limbah, 32% pendaur ulang, dengan upaya pengomposan dengan 16% dari total sampah. Swedia memulihkan lebih banyak energi melalui pembakaran daripada yang dilakukan sebesar 52%.

  3. Denmark
    Image : Freepik

    Denmark juga tinggi di 99% pemulihan limbah. Denmark memiliki 29% untuk daur ulang, mencapai 18% dalam pengomposan. Lebih dari setengah pemulihan limbah Denmark berasal dari pembakaran sebesar 53%.

Itulah negara-negara dengan sampah paling sedikit karena hasil kebijakan dari pengolahan limbah. Namun, negara tersebut masih membutuhkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat daur ulang untuk memenuhi target daur ulang Uni Eropa sebesar 65% untuk tahun 2035.

Baca juga  Resep Sup Kimlo, Santapan Hangat Khas Solo yang Nikmat!
Translate »