SPOTLIGHT Indonesia sebuah perhelatan fesyen terbaru untuk merayakan keragaman wastra dan budaya Indonesia dengan tema Celebrating Diversity (merayakan kebhinekaan) telah diselenggarakan oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC) pada 1-4 Desember 2022 di Great Hall Pos Bloc Jakarta. Berikut ini, sederet desainer tanah air yang menampilkan koleksi modest fesyen.
Charlie Bravo
Brand Charlie Bravo by Mihalul Abrar turut menampilkan koleksi dalam fashion show di SPOTLIGHT Indonesia 2022 dengan mengangkat tema “Rimueng Aulia” yang berarti harimau aulia yang merupakan legenda dari Aceh. Berdasarkan kisah yang diceritakan sejak zaman endatu (nenek moyang), harimau aulia mengambarkan hal yang misterius dan penuh dengan kekuatan.
Koleksi ini mengambarkan hutan belantara yang berhubungan dengan legenda rimueng aulia sebagai penjaga hutan di Aceh, dengan konsep exotic dramatic yang mengambarkan look yang tegas dan berani.
Seluruh bahan yang digunakan merupakan katun lokal dengan detail batik khas Aceh sebagai salah satu identitas wastra Nusantara. Tone warna yang digunakan mengarah pada warna gelap seperti hitam dan detail batik dengan dasar hitam.
Kursen Karzai
Terinspirasi dari suku Dayak di pulau Kalimantan, desainer Kursien Karzai merilis koleksi busana muslim dengan tema “Il Custode” atau bermakna “Sang Penjaga” yang mempunyai filosofi tentang semangat menjaga alam beserta isinya. Dengan mengaplikasikan motif ukiran Dayak dan batik dari Seruyan, Kalimantan Tengah menjadi koleksi ready to wear dengan gaya chic namun tetap feminin.
Dengan menggunakan material wool, cotton, chiffon, dan satin silk, koleksi ini terdiri dari padu-padan kemeja, skirt, pants, jacket, long vest, dan dress dengan teknik pleats. Didominasi warna gelap seperti grey, black, burgundy, dengan paduan warna merah yang identik dengan suku Dayak. Memadukan unsur modern dan tradisional yang cutting edgy menjadikan koleksi ini lebih dinamis.
AM by Anggiasari
Brand AM by Anggiasari menampilkan koleksi Fall/Winter 2022/2023 dengan tema “Metamorph” sebagai bentuk baru transformasi dari sisi maskulin pada koleksi AM sebelumnya dan koleksi feminin AM sebelumnya, yang memperlihatkan manusia pada perkembangannya mengalamasi sisi perubahan dalam hidupnya. Koleksi ini terinspirasi dari bentuk jala-jala transformasi.
Dengan menggunakan material berupa batik, organza, sutera, dan lace yang dituangkan dalam style androgini, koleksi ini mengaplikasikan siluet H, cutting oversize, multi layering, dan dekonstruksi yang menjadi identitas brand yang diperuntukkan wanita atau pria dengan usia 20 – 45 tahun ini.
