3 Cara Mudah Kembangkan Empati Anak Sejak Dini

Rasa empati harus dimiliki setiap orang agar kita bisa mengerti apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. Tentunya empati juga harus dibangun sejak dini.

Sejak awal anak sudah harus dididik untuk menanamkan rasa peduli dan juga empati terhadap orang lain, contoh paling mudah adalah saat melihat orang lain menangis.

Tentunya hal tersebut harus didasari penuh oleh perhatian kedua orang tua dan juga orang lain disekitarnya yang bisa membantu menumbuhkannya karena memng rasa empati tidak bisa muncul begitu saja.

image: unsplash

Nantinya, saat beranjak dewasa seorang anak yang memiliki empati akan tumbuh menjadi seseorang yang punya kepedulian tinggi, memperlakuan orang lain dengan baik dan selalu memberi perhatian.

Melansir todaysparent.com, berikut terdapat 3 cara yang dapat dilakukan untuk membangun empati sang anak.

1. Beri Contoh Bagaimana Menghargai Perasaan

Anak sangat mudah mencontoh perilaku orang lain, terutama orang tua yang selalu ada didekatnya. Jadi, selalu berikan contoh baik agar anak juga bisa menirunya. Salah satunya dari cara menghargai perasaan orang lain.

Baca juga  Wisata Unik Thailand

Berikan contoh bagaimana kita menunjukkan perasaan saat melihat orang lain sedih, kesal dan tertekan. Anak-anak kecil terkadang membutuhkan bantuan untuk memahami apa yang mereka rasakan. Jadi bila melihat anak sedang sedih, beri contoh dengan tanyakan pada mereka alasannya dan bagaimana cara meredakannya. Alhasil nantinya anak juga bisa pelan-pelan menirukannya.

2. Hubungkan Perasaan, Pikiran dan Perilaku

Ketika berbicara tentang perasaan, hubungkan perilaku dengan perasaan terhadap anak sehingga mereka memahami sebab dan akibat. Misalnya saat mainan anak Anda diambil oleh teman atau saudaranya. Tanyakan apakah dirinya merasa sedih? Kira-kira apa yang dapat membuatnya jauh lebih baik?

Biarkan anak mengungkapkan ekspresinya. Selain itu, Anda bisa mengajari anak untuk memahami perasaan orang lain dengan berdialog misalnya lewat buku cerita. Hubungkan skenario dari karakter dengan sang anak. Bila karakter sedang kesal dan menangis, tanyakan apakah ada yang ia bisa lakukan? atau Anda bisa bantu untuk mengungkapkan kesedihan tersebut dengan hal yang serupa. Hal tersebut jelas membantu anak lebih jelas memahami hubungan antara perasaan, pikiran, dan perilaku.

Baca juga  Hal yang Harus Diketahui Saat Membawa Bayi Naik Pesawat

3. Bangun Suasana Empati

Selanjutnya adalah bangun suasana empati tersebut. Sebagai keluarga atau suasanya kelas pun harus berfokus untuk meningkatkan rasa empati tersebut pada sang anak agar lama kelamaan anak dapat lebih pengertian tak hanya pada keluarga, namun juga teman-temannya.

Jika anak Anda sedang berusaha untuk membangun rasa empat tersebut, tentu harus didukung pula dengan suasana yang tepat. Berikan mereka ruang untuk bisa mengekspresikan dirinya saat sedang berkumpul. Lihat cara anak saling berinteraksi satu sama lain. Hal tersebut tentu akan terlihat bagaimana anak bereaksi terhadap suatu hal, misalnya saat temannya kehilangan mainan, saat temannya murung. Hal tersebut juga tentunya sama dengan yang harus dilakukan saat di rumah.

(AA)

Translate »