Mengenal Penyakit Sepsis, Mantan Jubir Gus Dur Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang kehilangan juru bicaranya Wimar Witoelar pada 19 Mei 2021.

Diketahui, kepergian Wimar Witoelar menduduki usia 75 tahun saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.

image: instagram.com/wimarwitoelar/

Sosoknya yang dikenal sebagai plagiat sosial kemanusiaan, seorang pembicara dalam berbagai acara internasional bertajuk politik, kritis dengan isu sosial dan mudah bergaul ini didiagnosis mengalami penyakit sepsis atau timbulnya peradangan akibat infeksi.

Lantas apa itu penyakit Sepsis yang menimbulkan kematian pada juru bicara Gus Dur, Wimar Witoelar?

Meski jarang didengar, ternyata sepsis merupakan salah satu komplikasi berbahaya yang mengancam jiwa. Pada tahun 2017 hingga 2018, lebih dari 20.000 orang dirawat karena sepsis di Rumah Sakit Queensland. Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) penyakit ini menyebabkan kematian pada 6 juta korban di dunia.

Baca juga  Gejala Covid-19 Varian Omicron

Oleh karena itu, setiap September pun ditetapkan oleh Sepsis Alliance sebagai Sepsis Awareness Month sejak 2011. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap komplikasi sepsis yang masih jarang diketahui.

Mengutip laman Queensland health, Sepsis sendiri adalah komplikasi yang disebabkan oleh infeksi dan dapat timbul dari virus, jamur dan bakteri yang terjadi pada bagian tubuh dan dapat berujung kematian.

Penyakit tersebut bisa datang pada siapa saja. Termasuk pada orang yang sedang mengalami infeksi dan berikut beberapa golongan yang rentan terkena penyakit sepsis:

  1. Bayi dan anak-anak
  2. Orang dewasa yang lebih tua
  3. Orang dewasa Aborigin
  4. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah
  5. Orang yang baru saja menjalani operasi atau melahirkan
  6. Orang dengan luka atau cedera.
Baca juga  Makanan Alternatif Untuk Para Lactose-Intolerant

Meski tergolong sebagai penyakit yang berbahaya dan berujung kematian, Sepsis masih dapat disembuhkan. Walau begitu, pencegahan selalu menjadi opsi terbaik dibanding mengobati. Mengutip dari berbagai sumber, terdapat dua langkah pencegahan Sepsis yang dihimbau oleh WHO:

  1. Pencegahan transmisi mikroba dan infeksi

Pencegahan pada langkah ini merupakan pencegahan yang seharusnya dilakukan oleh semua orang. Untuk menghindari transmisi bakteri dan infeksi yang masuk ke tubuh, maka perlu menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

  1. Pencegahan evolusi infeksi menjadi sepsis

Apabila telah terdapat infeksi pada anggota tubuh atau organ tubuh Anda, maka langkah yang perlu ditempuh adalah periksakan ke dokter apabila mengalami infeksi atau memiliki gejala komplikasi Sepsis.

(TS)

Translate »