Sang Penyelamat Laut yang Hampir Punah

Baru-baru ini, dalam kurun waktu sebulan terdapat enam paus sikat Atlatik Utara mati. Tiga diantaranya ditemukan mati karena ditabrak kapal. Dengan angka kematian mereka yang cukup tinggi, serta tingkat reproduksi yang buruk dalam beberapa tahun terakhir–khususnya pada 2017, membuat para ilmuwan khawatir, bahwa mereka akan mengalami kepunahan.

Dilansir dari national geographic, alasan mengapa paus menjadi penyelamat laut karena dengan meningkatnya jumlah paus besar dapat menjadikan laut lebih sehat dan menjadikan lebih banyak ikan. Hal tersebut dilaporkan oleh sebuah tim ilmuwan dalam sebuah studi.

Baca juga  KPPPA Lakukan Pencegahan Perkawinan Anak di Bawah Umur

Dengan adanya kemajuan teknologi, kini pemahaman tentang paus pun menjadi lebih baik. Ketika para paus sedang makan di pedalaman laut dan kembali ke permukaan untuk bernapas, mereka akan menyebar nutrisi dan mikroorganisme melalui zona laut yang berbeda, hal tersebut akan memberikan keuntungan untuk makhluk lainnya.

Baca juga  Mau Glowing? Ini Rekomendasi Sheet Mask yang Bisa Dicoba

Bukan hanya itu, bahan dalam urin dan kotoran mereka seperti zat besi dan nitrogen,dapat dipakai sebagai pupuk efektif untuk plankton di laut.

(GT)

Translate »