E-commerce Menjadi Gaya Hidup Berbelanja Baru di Tengah Pandemi

Tren pertumbuhan e-commerce saat ini cukup pesat, khususnya dimasa pandemi seperti ini orang terlalu takut untuk keluar rumah sehingga e-commerce menjadi solusi untuk tetap melakukan kegiatan jual-beli.

Dalam survei yang dilakukan Redseer, terdapat 51% responden yang mengaku pertama kali menggunakan aplikasi belanja saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini membuat volume permintaan di ­e-commerce pun melonjak antara 5-10 kali dibandingkan sebelum pandemi.

Melansir katadata,  transaksi hariannya pun meningkat menjadi 4,8 juta transaksi pada April lalu. Padahal sebelumnya hanya mampu menjangkau rata-rata 3,1 juta transaksi per hari pada kuartal II-2019.

Baca juga  Pilihan Makanan untuk Melawan Stress dan Rasa Cemas Menurut Ahli Gizi

Kendati demikian, PSBB turut berdampak pada pengiriman logistik. Pengiriman Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) biasanya hanya memakan 1-2 hari, setelah PSBB menjadi 2-3 hari. Hal ini juga berlaku bagi pengiriman Jawa, selain Jabodetabek yang membutuhkan waktu lebih dari tiga hari. Sementara pengiriman luar Jawa membutuhkan lebih dari empat hari hingga ke tujuan setelah berlakunya PSBB.

Senada dengan dia, Direktur Komersial PT Pos Indonesia Charles Sitorus membenarkan bukan hanya sektor pendanaan online yang turut terdampak pertumbuhan e-commerce, sektor logistik juga ikut bertumbuh.

Menurut data PT Pos Indonesia, secara keseluruhan terjadi peningkatan jumlah pengiriman barang untuk distribusi intracity (dalam kota) hingga 34 persen. Selain itu, pengiriman produk e-commerce pun meningkat hingga 42 persen dan secara nilai (shipment value) naik sampai 58 persen.

Baca juga  Punya Masalah Kulit Kering? Atasi Dengan Rangkaian Skincare yang Tepat

“Ada kebiasaan baru di pola belanja konsumen kita. Dulunya banyak pengiriman untuk barang di sektor fashion, kosmetik, sekarang lebih ke pangan,” ujar Charles.

Selain dukungan e-commerce, kenaikan juga didukung berbagai kemudahan layanan pembayaran. Bagi konsumen yang awam dengan pembayaran digital, transaksi bisa dilakukan secara cash on delivery (COD) yakni transaksi tunai secara langsung antara konsumen dan kurir. (DA)

Translate »