5 Prinsip Pengasuhan Anak Menurut Natasha Rizky dan Najeela Shihab

Setiap anggota keluarga pasti mencintai keluarganya. Akan tetapi,  terkadang manusia tidak tahu cara mencintai atau mengungkapkan cinta. Dalam kehidupan keluarga kita perlu belajar untuk mencintai lebih baik karena cara mencintai tiap anak berbeda tergantung karakter masing-masing anak. Ada lima prinsip pengasuhan yang dijelaskan oleh Najelaa Shihab dan Natasha Rizky dalam acara diskusi berjudul Happy Mom persembahan Wardah pada 10 Desember 2018, di Plataran Jakarta Patio, yaitu:

1. Ingatlah tujuan jangka panjang dalam mendidik anak.

Setiap orang tua pasti mencintai anaknya dan menginginkan anak mendapatkan berbagai kemudahan. Tapi Anda harus ingat akan tujuan jangka panjang anak Anda. Jangan sampai Anda lebih mementingkan kepuasan anak saat ini dan melupakan bahwa anak harus dipersiapkan menghadapi masa depannya sendirian.

Misalnya kebiasaan menyuapi anak yang sulit sekali makan sendiri. Memang lebih mudah dengan menyuapi anak, tapi justru itu mengajarkan anak untuk tidak mandiri dan tak bisa memilih mana yang baik dan buruk untuk dirinya.

Photo by Robert Collins on Unsplash

 

2. Percaya pada kemampuan anak

Orang tua harus percaya dengan kemampuan anaknya untuk melakukan sesuatu. Namun, kebanyakan yang orang tua inginkan adalah anak harus membuktikan terlebih dahulu akan kemampuan yang ia miliki. Baiknya orang tua tidak mengecilkan keinginan anak untuk mencoba atau mengeksplorasi sesuatu yang baru, dan selalu berusaha memberinya kesempatan selebar-lebarnya.

Baca juga  Vaksinasi Booster Gratis

3. Menerima tanya drama

Keluarga kita harus mencintai dengan nerima tanpa drama. Karena setiap anak pasti memiliki masa dramanya masing-masing. Tidak ada anak yang tidak pernah menangis, tidak pernah salah, atau tidak pernah berbohong. Dalam proses belajar anak, ia akan mengalami kesalahan-kesalahan dan mengalami perubahan emosional. Orang tua pun pasti mengalami emosi. Akan tetapi, orang tua harus mampu mengontrol emosinya sehingga tidak ikut menimbulkan drama saat mengurus anak.

Natasha juga menambahkan agar seorang ibu mampu mengontrol emosinya ada tiga hal yang tidak boleh dianggap remeh seperti: memiliki waktu dengan diri sendiri; memiliki waktu dengan anak; dan memiiki waktu dengan suami. Hal itu harus diingat dan dijalankan agar otak ibu tidak fokus pada satu titik yang monoton.

Hal yang sering dilupakan Ibu adalah memiliki waktu dengan dirinya sendiri. Hal ini perlu dilakukan agar ibu mendapatkan waktu tenang untuk melepas emosinya. Saat ibu mampu melepas emosi, emosi tersebut tidak akan menjadi bom waktu yang nantinya menjadi bumerang bagi dirinya. Memiliki waktu dengan anak dibutuhkan agar anak merasa dekat dengan ibunya, dan agar ibu mampu mengenali potensi dan sifat-sifat yang ada pada anaknya. Ada saatnya anak menjadi senang apabila bermain bersama ibunya, dan ketika si anak itu senang secara otomatis ibunya pun ikut bahagia.

Baca juga  Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa Syariah PRUCerah!

Memiliki waktu bersama suami juga perlu dilakukan. Ibu perlu ingat bahwa dirinya juga seorang istri yang memiliki pasangan. Untuk menambah keharmonisan rumah tangga maka menghabiskan waktu dengan pasangan juga dibutuhkan.

Photo by Caroline Hernandez on Unsplash

 

4. Mencintai tanpa takut salah

Keluarga kita harus mencintai dengan tidak takut salah. Karena menjadi orang tua adalah bagaimana terus belajar untuk bisa lebih baik dari hari kemarin. Tidak ada orang tua yang sempurna, dan tidak ada pula anak yang sempurna. Dengan memperbaiki kesalahan orang tua dan anaknya akan saling berefleksi dan beradaptasi.

5. Asyik main bersama

Keluarga kita harus mencintai dengan asyik bermain bersama. Karena dengan bermain bersama akan menciptakan interaksi yang hangat antara orang tua dan anak. Setiap hubungan tidak hanya butuh keintiman dan kedekatan, namun juga butuh keseruan dan humor. Dengan bermain bersama orang tua pun dapat menumbuhkan bakat dan minat yang beragam kepada anaknya.

Anak tidak bisa “memilih” orang tua, orang tua pun tidak bisa “memilih” anak. Akan tetapi, setiap keluarga sejatinya dapat memilih untuk mencintai lebih baik setiap hari. (NP)

Translate »